Seramnya Lonceng Kematian, Ribuan Pekerja Kena PHK Massal

Sementara itu, Juru Bicara Perkumpulan Pengusaha Produk Tekstil Jawa Barat (PPPTJB) Sariat Arifia mengatakan, hingga kini sudah ada 40-an ribu buruh di industri padat karya, mulai dari garmen, alas kaki, hingga mainan yang di-PHK.
Dia memprediksi, jumlahnya bisa bertambah signifikan dalam 1-2 bulan ke depan.
"Perkiraan saya kalau pemerintah tidak melakukan apa-apa, diam saja, industri padat karya sampai Desember akan tembus sampai 100.000 orang (PHK)," kata Juru Bicara Perkumpulan Pengusaha Produk Tekstil Jawa Barat (PPPTJB) Sariat Arifia kepada CNBC Indonesia, dikutip Kamis (3/11/2022).
Berdasarkan data Apindo per 29 September lalu, sudah ada 43.567 pegawai yang terkena PHK dari 87 perusahaan. Wilayah yang menyumbang paling banyak adalah Kabupaten Bogor dengan 14.720 pekerja dari 18 perusahaan, disusul Sukabumi dengan jumlah PHK 12.188 orang dari 26 perusahaan.
Kabupaten Subang juga menyumbang 9.626 PHK dari 12 perusahaan. Kemudian Kabupaten Purwakarta sebanyak 3.883 orang dari 29 perusahaan, Kabupaten Bandung sebanyak 3.000 orang dan Kota Bogor 100 orang.
"Kalau data riil mungkin sudah lebih," ujar Sariat.
Jika dibandingkan dengan situasi awal pandemi Covid-19, kata dia, kondisi saat ini dinilai lebih parah.
"Pemerintah harus bergerak cepat sebelum industri ini banyak yang mati. Segera keluarkan payung hukum industri padat karya yang bisa mengakomodir kelangsungan hidup industri garmen-tekstil," pungkas Sariat.
(dce/dce)[Gambas:Video CNBC]
