Seramnya Lonceng Kematian, Ribuan Pekerja Kena PHK Massal

Tak hanya industri alas kaki, sektor TPT di dalam negeri juga mengalami nasib serupa.
Asosiasi yang menaungi pelaku industri garmen hingga hulu tekstil nasional melaporkan telah terjadi efisiensi massal, mulai dari merumahkan karyawan hingga PHK.
"Perumahan karyawan dan PHK masih terus bertambah. Per hari ini (Selasa, 2 November 2022) sekitar 78.000 orang. Pengurangan order juga masih terus," kata Sekjen Asosiasi Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI) Redma Gita Wirawasta.
Pabrik-pabrik yang melakukan efisiensi itu, kata dia, tersebar di Jawa Barat dan Jawa Tengah.
"Data yang masuk resmi ke Disnaker masih dari Jabar (Jawa Barat). Tapi info dari perusahaan yang lain di Jateng (Jawa Tengah) juga ada yang sudah PHK," ungkap Redma.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jemmy Kartiwa Sastraatmadja menambahkan, perlambatan global berimbas ke industri TPT di dalam negeri.
"Sudah banyak anggota API yang melakukan pengurangan waktu kerja. Dari 7 hari setiap minggu menjadi 5 hari dalam seminggunya," kata Jemmy kepada CNBC Indonesia, Selasa (1/11/2022).
"Logistik sudah tidak semahal dulu. Sekarang masalahnya order/ permintaan menurun akibat pelemahan global. Ukraina-Rusia memperparah keadaan global," tambahnya
(dce/dce)