Minat Belanja Warga RI Meningkat, Inflasi Bakal Makin Tinggi?

News - Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
11 October 2022 15:25
Pengunjung memilih minyak goreng kemasan di salah satu supermarket di Jakarta, Rabu, (29/6/2022). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki) Foto: Warga membeli kebutuhan sehari-hari secara berlebihan saat pemberlakuan lockdown akibat meningkatnya penyebaran COVID-19 di sebuah supermarket di Shanghai, China, Selasa (29/3/2022). (AP Photo/Chen Si)

Jakarta, CNBC Indonesia - Minat belanja masyarakat di Tanah Air kembali meningkat setelah mengalami perlambatan yang tajam tiga bulan beruntun, hal ini dibuktikan dengan angka penjualan ritel yang dicerminkan oleh Indeks Penjualan Riil (IPR) periode Agustus di prakirakan mulai menunjukan peningkatan.

Bank Indonesia (BI) menyatakan bahwa IPR untuk bulan Agustus ini tercatat sebesar 202,8 tubuh 5,4% year on year/yoy, sementara itu indeks juga menguat 1,3% di bandingan periode yang sama bulan lalu (mtm).

Jika dibandingkan secara tahunan, prakiraan pertumbuhan IPR Agustus tercatat lebih rendah dibandingkan pada Juli 2022 yang tercatat sebesar 6,2% (yoy). Hal tersebut tidak bisa dilepaskan dari rendahnya penjualan pada Juli tahun lalu karena pada periode tersebut badai Covid-19 varian Delta yang saat itu bergejolak di Tanah Air.

Tingginya kasus positif Covid-19 dan kasus kematian memaksa pemerintah memberlakukan Pemberlakuan pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk menekan Covid-19 darurat sejak Juli. Tak dipungkiri, ini membekukan roda ekonomi Indonesia.

Peningkatan penjualan eceran terjadi pada kelompok makanan, minuman, serta tembakau yakni 7,6% yoy. Sementara sebagian besar kelompok lain masih tercatat tumbuh positif.

Kendati demikian, jika dilihat secara bulanan, prakiraan pertumbuhan IPR pada Agustus yang berada di angka 1,3%. Pertumbuhan periode ini merupakan yang terbaik jika dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.

Secara bulanan, penjualan tertinggi pada Juli 2022 dilaporkan dari kelompok barang budaya dan rekreasi yakni 12% (mtm). Namun, kelompok tersebut diperkirakan akan terkontraksi 3,9% pada Agustus (mtm).

Penjualan kelompok bahan bakar kendaraan tumbuh 10% pada Juli (mtm) tetapi di proyeksi akan melambat menjadi 0,8% pada Agustus (mtm). Penjualan kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya mencapai 7,2% pada Juli (mtm) tetapi diperkirakan melandai 0,8% pada Agustus.

Kelompok suku cadang dan akesori mencatatkan kontraksi penjualan pada Juli sebesar 2,8% (mtm) dan kemungkinan akan tetap terkontraski sebesar 0,6% pada Agustus. Penjualan kelompok makanan dan minuman yang terkontraksi 4,8% (mtm) pada Juli diperkirakan akan meningkat 2,4% (mtm) pada Agustus.

Kelompok sandang mencatatkan kenaikan penjualan sebesar 9,2% (mtm) pada Juli tetapi diperkirakan hanya bisa tumbuh 1,7% (mtm) pada Agustus.

Sementara, pada September 2022 kinerja penjualan eceran diperkirakan meningkat secara tahunan dan berada dalam fase kontrasi secara bulanan. Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Rill September 2022 tercatat sebesar 200 atau meningkat 5,5% secara tahunan.

Bukan tanpa alasan, September 2021 kita masih bergulat dengan virus Covid-19 varian delta yang merajalela di dalam negeri.

Ramalan Inflasi Meninggi, Gimana Nasib Daya Beli?
BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :
1 2

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading