
Jokowi Bicara Krisis Argentina: Harus Tetap Bersyukur

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo mengatakan situasi terkini perekonomian Indonesia harus disyukuri. Berbicara dalam BNI Investor Daily Summit 2022, Selasa (11/10/2022), Jokowi mencontohkan kondisi sulit yang sedang dialami dialami sejumlah negara, terutama Argentina.
Menurut Kepala Negara, inflasi yang menjadi momok banyak negara masih terkendali pascakenaikan harga BBM subsidi beberapa waktu lalu. Inflasi tercatat di bawah 6,0 % atau tepatnya 5,95%.
"Ini tetap harus kita syukuri karena kalau kita bandingkan dengan negara-negara lain sekarang ini di Argentina sudah 83,5% dengan kenaikan suku bunga sudah 3.700 bps. Kita inflasi 5,95% dengan perubahan suku bunga kita di 75 bps," ujar Jokowi.
Presiden juga menilai hal itu menunjukkan moneter tanah air masih bisa dikendalikan. Mengapa demikian?
"Yang saya lihat di dalam keseharian antara BI dan Kemenkeu ini berjalan beriringan, berjalannya rukun, tidak saling tumpang tindih, ini yang saya lihat, komunikasinya baik sehingga fiskal dan moneter itu bisa berjalan bersama-sama," kata Jokowi.
Adapun, sejumlah negara memang tengah dihantam krisis ekonomi yang salah satunya ditandai oleh inflasi supertinggi.
Inflasi Argentina, misalnya, diperkirakan tembus 100% pada akhir tahun, menurut survei yang dilaksanakan bank sentral Argentina (Banco Central de la República Argentina/BCRA).
Nilai mata uang peso Argentina atau ARS juga melemah lebih dari 47% sepanjang tahun ini, sebesar ARS 150 per dolar AS.
(miq/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 'Dunia Gelap' Makan Korban Baru: Argentina, Siapa Berikutnya?
