Breaking: Jauhi Lubang Resesi, PDB Inggris di Atas Ekspektasi
Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah ketidakpastian ekonomi yang kian memuncak, Inggris masih mampu mencetak pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) sebesar 4,4% pada kuartal II-2022 secara tahunan (year-on-year/yoy).
Berdasarkan data yang dirilis Kantor Statistik Nasional Inggris, Jumat (30/9/2022), catatan tersebut lebih baik dibandingkan dengan estimasi terakhir pada bulan lalu sebesar 2,9% yoy.
Meskipun demikian, pertumbuhan PDB tersebut menurun tajam bila dibandingkan dengan realisasi pada kuartal I-2022 yang mencapai 8,7% yoy.
Sementara itu, pertumbuhan PDB Inggris pada kuartal II/2022 secara triwulanan (quarter-to-quarter/qtq) secara mengejutkan mencetak pertumbuhan 0,2%.
Raihan tersebut sekaligus membalikkan angga estimasi terakhir yang menyatakan terjadi kontraksi 0,1% qtq. Output jasa diperkirakan meningkat sebesar 0,2% yang mencerminkan geliat dalam sektor informasi dan komunikasi.
Sementara itu, produksi turun 0,2%, dengan manufaktur turun 1,1% dan pertambangan 1%. Di sisi lain, pasokan listrik, gas, uap, dan AC naik 3,9%, dipimpin oleh industri gas.
Adapun, seperti pertumbuhan PDB secara yoy, realisasinya menurun dibandingkan dengan kuartal I-2022 sebesar 0,8 qtq.
Adapun, ekonomi Inggris saat ini telah memasuki masa krisis yang dimulai dengan lonjakan harga energi dan meningkatnya biaya hidup. Bahkan, mata uang poundsterling pun anjlok.
Inflasi di Inggris pun telah mencapai 9,9% yoy pada Agustus 2022.
(luc/luc)