Internasional

Duh Mr Sunak, Ekonomi Inggris "Ga Gerak" di Q3

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
10 November 2023 20:00
Pemandangan umum Mall menjelang Penobatan Raja Inggris Charles dan Camilla, Permaisuri, di London, Inggris, 1 Mei 2023. (REUTERS/Maja Smiejkowska)
Foto: Inggris (REUTERS/MAJA SMIEJKOWSKA)

Jakarta, CNBC Indonesia - Produk domestik bruto (PDB) Inggris tidak menunjukkan pertumbuhan triwulanan dalam tiga bulan hingga akhir September, menyusul kenaikan sebesar 0,2% pada triwulan sebelumnya.

Secara tahunan, PDB Inggris pada kuartal ketiga lebih tinggi 0,6% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022. Di sisi lain, output sektor jasa turun 0,1% pada kuartal ini, namun penurunan tersebut diimbangi oleh peningkatan kinerja konstruksi sebesar 0,1%, sementara sektor produksi stagnan.

Menteri Keuangan Inggris Jeremy Hunt mengatakan inflasi yang tinggi masih menjadi satu-satunya hambatan terbesar bagi pertumbuhan ekonomi di negara tersebut, di mana indeks harga konsumen tetap berada di angka 6,7% year-on-year pada September.

"Cara terbaik untuk menumbuhkan perekonomian kita secara berkelanjutan saat ini adalah tetap berpegang pada rencana kita dan menekan inflasi," kata Hunt, " kata Hunt, seperti dikutip CNBC International, Jumat (10/11/2023).

"Pernyataan Musim Gugur akan fokus pada bagaimana kita membuat perekonomian tumbuh kembali secara sehat dengan membuka investasi, membuat masyarakat kembali bekerja dan mereformasi layanan publik sehingga kita dapat mencapai pertumbuhan yang dibutuhkan negara kita."

Lindsay James, ahli strategi investasi di Quilter Investors, mengatakan angka pada Jumat mengkonfirmasi perlambatan yang semakin ditandai oleh indikator-indikator utama dalam beberapa bulan terakhir.

Menurutnya, salah satu indikatir adalah belanja konsumen dan aktivitas bisnis yang menunjukkan adanya keretakan, sehingga melemahkan permintaan tenaga kerja.

"Data bulan September memberikan kejutan positif berkat kuatnya sektor jasa Inggris, namun tidak cukup untuk mengimbangi data negatif bulan Juli dan menghasilkan pertumbuhan apa pun di kuartal ketiga dibandingkan kuartal sebelumnya. Meskipun dapat menghindari resesi tahun ini, tidak adanya pertumbuhan saat ini berarti perekonomian Inggris stagnan dengan hanya pertumbuhan ekonomi sebesar 0,2% dalam enam bulan terakhir," jelasnya.

"Sayangnya, bagi banyak orang, penderitaan ekonomi hanya tertunda. Sebagaimana Bank of England menyatakan pada awal bulan ini bahwa lebih dari separuh dampak kenaikan suku bunga terhadap tingkat PDB masih akan terjadi, perekonomian Inggris menghadapi tantangan yang semakin besar menjelang tahun 2024."


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PBB Ungkap Fakta Terbaru Nasib Anak-anak di Inggris

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular