Internasional

Stagnan, Ekonomi Inggris Mandek 0%

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
12 June 2024 16:55
London (REUTERS/Darren Staples)
Foto: REUTERS/Darren Staples

Jakarta, CNBC Indonesia - Perekonomian Inggris menunjukkan pertumbuhan 0% pada April 2024. Hal ini menghentikan reli pertumbuhan Negeri Big Ben itu sejak awal tahun 2024.

"Produk domestik bruto (PDB) datar di bulan April setelah kenaikan bulanan sebesar 0,4% di bulan Maret," muat Kantor Statistik Nasional (ONS) Inggris dikutip Reuters, Selasa (11/6/2024).

Secara rinci, stagnasi pada bulan April sepenuhnya didorong pertumbuhan sektor jasa, informasi dan teknologi, serta sektor profesional dan ilmiah, yang berkembang pesat. Namun, pertumbuhan itu harus ditahan oleh ritel, output manufaktur dan konstruksi.

"Beberapa bisnis ritel mengatakan kepada mereka bahwa produksi mereka menurun karena cuaca yang lebih basah, dengan curah hujan pada bulan tersebut jauh di atas rata-rata jangka panjang," tambah ONS kepada BBC News.

Dari sisi tenaga kerja, data ONS menunjukkan penurunan lapangan kerja dan peningkatan pengangguran. Namun, pertumbuhan upah tetap kuat.

Data ini sendiri dikeluarkan setelah akhir Mei lalu ONS menuliskan bahwa Indeks Harga Konsumen (CPI) pada April naik sebesar 2,3% secara tahunan. Turunnya harga gas dan listrik memberikan kontribusi penurunan terbesar terhadap CPI.

Bank of England diperkirakan akan mulai memangkas suku bunga. Saat ini suku bunga berada di level tertingginya dalam 16 tahun sebesar 5,25%.

Sementara itu, kepala ekonom di Capital Economics Paul Dales, mengatakan terhentinya pertumbuhan pada bulan April tidak meningkatkan risiko kembalinya resesi dan tampaknya terkait dengan cuaca basah yang merugikan sektor konstruksi dan ritel.

"Secara keseluruhan, meskipun pemulihan terhenti pada bulan April, hambatan ganda pada pertumbuhan ekonomi akibat kenaikan suku bunga dan inflasi yang lebih tinggi akan terus memudar sepanjang tahun," kata Dales.

"Hal ini akan memberikan sedikit dorongan ekonomi bagi pemerintahan berikutnya," tambahnya.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Baik dari Inggris, Ekonomi Mulai Bangkit dari Resesi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular