
Inggris Ngegas! Ekonomi Naik 0,3% di Q2 2025

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonomi Inggris mencatatkan pertumbuhan yang lebih baik dari perkiraan pada kuartal-II (Q2) 2025 dengan ekspansi sebesar 0,3%. Angka ini dirilis oleh Kantor Statistik Nasional (ONS) Inggris pada hari Kamis (14/8/2025).
Hasil ini mengejutkan banyak pihak. Karena para ekonom yang disurvei oleh Reuters sebelumnya memprediksi Produk Domestik Bruto (PDB) negara tersebut hanya akan tumbuh 0,1% pada periode yang sama.
Kinerja ini terjadi setelah pertumbuhan kuat sebesar 0,7% pada kuartal-I (Q1) 2025. Secara bulanan, ekonomi tumbuh 0,4% di bulan Juni, setelah mengalami kontraksi 0,1% di bulan Mei, meskipun masih terdampak oleh tarif AS dan ketidakpastian bisnis.
"Ekonomi lemah sepanjang April dan Mei, dengan beberapa aktivitas telah dimajukan ke Februari dan Maret menjelang perubahan Bea Materai dan tarif, tetapi kemudian pulih dengan kuat di bulan Juni," kata Direktur Statistik Ekonomi di ONS, Liz McKeown. Bea materai sendiri biasanya merujuk pajak atas pembelian properti.
ONS juga menyebutkan bahwa pertumbuhan pada kuartal kedua secara luas didorong oleh sektor jasa, khususnya pemrograman komputer, kesehatan, dan penyewaan kendaraan. Sektor konstruksi juga mengalami peningkatan, sementara produksi sedikit menurun.
Angka pertumbuhan kuartalan juga didukung oleh pembaruan data sumber untuk bulan April. Meskipun masih menunjukkan kontraksi, hasilnya lebih baik dari perkiraan awal.
Sementara itu, George Brown, seorang ekonom senior di Schroders, dalam komentarnya melalui email, menyatakan bahwa ekonomi Inggris saat ini sedang mengambil jeda di kuartal kedua setelah rilis data. Ini terus terjadi bahkan dalam situasi ekonomi global yang sulit.
"Sebagian besar perlambatan mencerminkan penurunan di sektor manufaktur menyusul adanya tarif di kuartal pertama. Hambatan ini seharusnya berkurang pada kuartal ketiga, bahkan di tengah latar belakang perdagangan global yang lebih sulit," ujarnya.
Data pertumbuhan terbaru ini muncul beberapa hari setelah Bank of England (BoE) memangkas suku bunga dari 4,25% menjadi 4%. Para pembuat kebijakan menimbang inflasi yang masih tinggi, yang naik menjadi 3,6% di bulan Juni dari 3,4% di bulan Mei, dengan kondisi pasar kerja yang mendingin dan pertumbuhan yang lesu.
(tps/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video:Ekonomi Inggris Terpukul Tarif AS, Kontraksi Terdalam Sejak 2023
