G20 DMM 2022

Menteri Pembangunan Denmark Singgung Subsidi BBM di Forum G20

luc, CNBC Indonesia
07 September 2022 11:25
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa (ketiga kiri) dan Menteri Kerja Sama Pembangunan dan Kerja Sama Nordik Denmark Flemming Møller Mortensen (ketiga kanan) dalam G20 Development Ministerial Meeting 2022 Side Event di Belitung, Rabu (7/9/2022).
Foto: CNBC Indonesia/Lucky Leonard Leatemia

Belitung, CNBC Indonesia - Persoalan subsidi bahan bakar dan pengembangan energi terbarukan mengemuka dalam G20 Development Ministerial Meeting 2022 di Belitung.

Dalam side event gelaran tersebut, Menteri Kerja Sama Pembangunan dan Kerja Sama Nordik Denmark Flemming Møller Mortensen menyinggung masalah subsidi energi fosil saat memberikan sambutan untuk agenda "The Development of Indonesia's Blue Economy Roadmap".

Dalam sambutannya, Mortensen mengatakan Indonesia memiliki ambisi besar yang positif untuk mendorong transisi energi melalui pengembangan energi terbarukan. Dia bahkan menilai Tanah air bisa menjadi pemimpin energi hijau di Asia Tenggara (Asean).

Namun, imbuhnya, perlu ada reformasi kebijakan energi di Indonesia demi memuluskan langkah pengembangan energi hijau di tengah penggunaan energi fosil yang masih dominan.

"Level playing field antara suplai energi hijau dan energi fosil akan membutuhkan reformasi dalam subsidi minyak fosil yang mahal," katanya dalam sambutannya, Rabu (7/9/2022).

Di samping itu, Mortensen menilai ada sejumlah kunci dalam transisi energi.

Pertama, menarik investasi swasta yang diperlukan. Untuk itu, tuturnya, perlu kerangka kebijakan yang ambisius namun dapat diperhitungkan dan transparan.

Kedua, perlu ada insentif yang tepat untuk pengembangan energi hijau.

Terkait kebijakan pengembangan peta jalan blue economy (ekonomi biru), Mortensen menegaskan hal tersebut harus sejalan dengan pengembangan energi hijau di Indonesia.

"Ekonomi biru dan transisi energi hijau harus berjalan bergandengan dan kami mendukung Indonesia yang menjadikan transisi energi sebagai prioritas dalam G20," tuturnya.

Mortensen melanjutkan di sektor maritim, ada peluang besar yang bisa dimanfaatkan oleh Indonesia dalam mengakselerasi penggunaan energi hijau dan mendorong dekarbonisasi.

"Indonesia memiliki posisi strategis dan berpotensi menjadi green shipping hub menyediakan green fuel untuk armada pelayaran global."


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Alasan Negara Barat Mau Walk-Out di Pertemuan G20

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular