G20 DMM 2022
Mau Teken MoU dengan Airbus, PTDI Pamer Pesawat N219

Belitung, CNBC Indonesia - PT Dirgantara Indonesia (Persero) (PTDI) akan menandatangani nota kesepahaman dengan Airbus dalam G20 Development Ministerial Meeting Side Event dengan tema "Harnessing The Ecosystem of Aerospace Industry In Indonesia" di Belitung, Rabu (7/9/2022).
Direktur Utama PTDI Gita Amperiawan mengatakan kerja sama dengan perusahaan penerbangan asal Prancis tersebut diharapkan mampu memperkuat industri dirgantara nasional.
"Poinnya dengan Airbus sepakat bagaimana kita menguatkan kerja sama strategis. Tidak hanya menempatkan Indonesia sebagai pasar, tapi juga bagaimana PTDI turut menjadi pelaku industri penerbangan yang signifikan," katanya dalam media briefing di sela-sela rangkaian G20 Development Ministerial Meeting 2022 di Belitung, Selasa (6/9/2022).
Gita melanjutkan Indonesia sejatinya telah mampu membangun pesawat sendiri melalui model N219. Menurutnya, pesawat tersebut menjadi yang pesawat buatan lokal yang mendapatkan type certificate yang artinya telah memenuhi kaidah keamanan yang diperlukan. Selain itu, pesawat ini juga dibangun 100% oleh para ahli dari dalam negeri.
Adapun, tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) pesawat tersebut telah mencapai 44,69%. Dia berharap angkanya bisa ditingkatkan hingga 60%.
Dia pun menyatakan siap memasarkan N219 secara masih, khususnya untuk pasar dalam negeri seperti TNI maupun pemerintah daerah. Pasalnya, pesawat ini cocok untuk digunakan menjelajahi daerah 3T.
"Dari segi target market, terima kasih untuk Kementerian Pertahanan, insyaallah tahun ini akan mendapatkan 10 [unit penjualan N219] untuk TNI AD," tuturnya.
Tak hanya itu, Gita menuturkan ajang G20 menjadi momen bagi Indonesia untuk unjuk gigi industri kedirgantaraan dalam negeri tersebut. Dengan demikian, dirinya berharap tidak menutup kemungkinan terbuka kesempatan bagi PTDI untuk memasarkan N219 secara global.
Selain itu, kehadiran PTDI di G20 akan menjadi kesempatan untuk terus mengembagkan industri tersebut dari sisi teknologi, pengalaman, dan networking secara berkelanjutan.
"Kami berharap ekosistem makin kuat dan terbangun global networking dengan industri luar. Jadi, industri dirgantara kita tidak hanya local network, tetapi juga supaya industri global bisa welcome," tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan secara keseluruhan, agenda ini bertujuan memberikan ruang bagi pembuat kebijakan, pelaku pembangunan, dan mitra internasional untuk menampilkan praktik baik, tantangan, dan pembelajaran serta pengalaman di industri kedirgantaraan yang relevan dengan konteks Indonesia. Agenda ini juga diharapkan mampu meningkatkan kolaborasi antar negara-negara G20.
[Gambas:Video CNBC]
Ini Alasan Negara Barat Mau Walk-Out di Pertemuan G20
(luc/luc)