Internasional

Bom Bunuh Diri Guncang Kedubes Rusia di Afghanistan

News - Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
05 September 2022 15:42
Ilustrasi Garis Polisi (Photo by kat wilcox from Pexels) Foto: Ilustrasi Garis Polisi (Photo by kat wilcox from Pexels)

Jakarta, CNBC Indonesia - Terjadi ledakan bom bunuh diri di Kedutaan Besar Rusia di kota Kabul, Afghanistan, Senin (5/9/2022). Pelaku meledakkan bahan peledak di dekat pintu masuk kedutaan dan ditembak mati oleh penjaga bersenjata saat mendekati gerbang.

"Penyerang bunuh diri sebelum mencapai target, dikenali dan ditembak oleh penjaga kedutaan Rusia (Taliban) ... belum ada informasi tentang korban," kata Mawlawi Sabir, kepala polisi distrik tempat serangan itu terjadi, melansir Reuters.

Rusia adalah salah satu dari sedikit negara yang mempertahankan kedutaan di Kabul setelah Taliban mengambil alih negara itu lebih dari setahun yang lalu. Meskipun Moskow tidak secara resmi mengakui pemerintah Taliban, mereka telah melakukan pembicaraan dengan para pejabat mengenai kesepakatan pasokan bensin dan komoditas lainnya.

Sebelum insiden ini, pada Jumat (2/9/2022) pekan lalu juga terjadi ledakan bom besar di salah satu masjid terbesar di kota Herat, Afghanistan barat waktu setempat. Sebanyak 18 orang dilaporkan tewas dan 23 lainnya mengalami luka-luka.

Juru bicara pemerintah Zabihullah Mujahid mengatakan bahwa ulama terkemuka bernama Mujib ur Rahman Ansari telah tewas dalam ledakan tersebut. Serangan ini dilaporkan dilakukan oleh kelompok ISIS.

Diketahui beberapa masjid di seluruh negeri menjadi sasaran ledakan bom tahun ini, beberapa dalam serangan yang diklaim oleh ISIS. Sedikitnya 21 orang tewas dan puluhan lainnya terluka saat ledakan di Kabul pada 17 Agustus lalu.

Kekerasan telah menurun sejak Taliban kembali berkuasa tahun lalu, tetapi beberapa ledakan bom, beberapa menargetkan komunitas minoritas, telah mengguncang negara itu dalam beberapa bulan terakhir, banyak yang diklaim oleh kelompok ISIS.

ISIS sendiri menargetkan komunitas minoritas seperti Syiah, Sufi, dan Sikh. Sementara ISIS adalah kelompok Islam Sunni seperti Taliban, keduanya adalah saingan sengit dan sangat berbeda dalam alasan ideologis.

Pejabat pemerintah mengklaim bahwa ISIS telah dikalahkan tetapi para ahli mengatakan kelompok itu adalah tantangan keamanan utama bagi penguasa Islam di negara itu.

Artikel Selanjutnya

Mau Hari Raya Idulfitri, 2 Bom Guncang Negara Ini


(tfa/luc)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading