Internasional
Ngeri! Bom Guncang Masjid di Afghanistan saat Salat Jumat

Jakarta, CNBC Indonesia - Terjadi ledakan bom besar di salah satu masjid terbesar di kota Herat, Afghanistan barat pada Jumat (2/9/2022) waktu setempat.
Gambar-gambar yang diposting di Twitter menunjukkan mayat berlumuran darah yang tersebar di sekitar kompleks Masjid Gazargah di kota Herat, dan media lokal mengatakan banyak korban atas ledakan tersebut.
Sebanyak 18 orang dilaporkan tewas dan 23 lainnya mengalami luka-luka.
Juru bicara pemerintah Zabihullah Mujahid mengatakan bahwa ulama terkemuka bernama Mujib ur Rahman Ansari telah tewas dalam ledakan tersebut.
"Ulama negara yang kuat dan berani menjadi martir dalam serangan brutal," katanya di Twitter, melansir AFP.
Ansari adalah seorang ulama berpengaruh yang dikenal karena pidato-pidatonya yang berapi-api. Pada Juli, selama pertemuan keagamaan di Kabul, dia menyerukan agar mereka yang melakukan tindakan terkecil melawan pemerintah Islam di negaranya untuk dipenggal.
"Bendera (Taliban) ini tidak mudah dikibarkan, dan tidak akan diturunkan dengan mudah," katanya Ansari beberapa waktu sebelum terjadinya ledakan bom.
Ansari merupakan ulama pro-Taliban kedua yang tewas dalam ledakan dalam waktu kurang dari sebulan, setelah Rahimullah Haqqani meninggal dalam serangan bunuh diri di madrasahnya di Kabul.
Haqqani dikenal karena pidato kemarahannya terhadap kelompok ISIS, yang kemudian mengaku bertanggung jawab atas kematiannya.
Dia juga berbicara mendukung anak perempuan diizinkan bersekolah di sekolah menengah, meskipun pemerintah melarang mereka menghadiri kelas di sebagian besar provinsi.
Diketahui beberapa masjid di seluruh negeri menjadi sasaran ledakan bom tahun ini, beberapa dalam serangan yang diklaim oleh ISIS. Sedikitnya 21 orang tewas dan puluhan lainnya terluka saat ledakan di Kabul pada 17 Agustus lalu.
Kekerasan telah menurun sejak Taliban kembali berkuasa tahun lalu, tetapi beberapa ledakan bom, beberapa menargetkan komunitas minoritas, telah mengguncang negara itu dalam beberapa bulan terakhir, banyak yang diklaim oleh kelompok ISIS.
ISIS sendiri menargetkan komunitas minoritas seperti Syiah, Sufi, dan Sikh. Sementara ISIS adalah kelompok Islam Sunni seperti Taliban, keduanya adalah saingan sengit dan sangat berbeda dalam alasan ideologis.
Pejabat pemerintah mengklaim bahwa ISIS telah dikalahkan tetapi para ahli mengatakan kelompok itu adalah tantangan keamanan utama bagi penguasa Islam di negara itu.
Duh! Taliban Wajibkan Perempuan Afghanistan Pakai Cadar
(tfa/luc)