
Jokowi 'Ngamuk' Seminggu 2x, Geram Hingga Sebut Bodoh!

Jakarta, CNBC Indonesia - Sudah tak terhitung lagi berapa kali Presiden Joko Widodo (Jokowi) dibuat geram lantaran mengetahui masih ada belanja pemerintah pusat maupun daerah yang kerap digunakan untuk produk impor yang tidak memiliki nilai tambah bagi perekonomian.
Bahkan dalam sepekan terakhir, Jokowi tak kuasa menahan kejengkelannya di depan publik hingga mengeluarkan kata 'bodoh' sebagai bentuk kekecewaan dalam menyikapi kinerja jajarannya dalam menggunakan anggaran belanja.
Amarah Jokowi pertama kali terucap saat kepala negara memberikan pengarahan dalam Peringatan HUT RI ke 77 yang diselenggarakan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia pada Rabu 24 September 2022 lalu. Jokowi heran, anggaran belanja negara justru digunakan untuk membeli produk impor.
"Sangat lucu sekali APBN yang kita collect dari pajak, PNBP, royalti kemudian keluar sebagai belanja pemerintah yang dibeli barang impor. Waduh, bodoh banget kita ini kalau kita terus-terus seperti itu," tegas Jokowi.
Jokowi mengaku sudah sering mengingatkan kepada para pejabat hal ini. Jokowi menginginkan agar belanja pemerintah pusat, daerah, maupun perusahaan pelat merah dapat diarahkan ke pembelian produk dalam negeri karena mampu menciptakan nilai tambah.
![]() |
Terbaru, kejengkelan Jokowi kembal terekam saat memberikan sambutan dalam Peluncuran Kartu Kredit Pemerintah Domestik & QRIS Antarnegara, Senin 29 September 2022.
"Kita sudah membangun juga agar penggunaan produk dalam negeri ini betul-betul kita taati bersama sehingga belanja pemerintah, BUMN, pemerintah daerah, semuanya menuju pada pembelian produk dalam negeri," kata Jokowi.
Jokowi mengaku heran lantaran ini bukan pertama kalinya ia mengingatkan perihal pembelian produk dalam negeri. Jokowi menegaskan sudah sejak jauh-jauh hari mengingatkan agar penggunaan belanja dapat diarahkan untuk pembelian produk UMKM.
"Jangan sampai saya udah pesan betul, saya pesan betul, sangat lucu sekali. Sangat bodoh sekali kalau uangnya yang dikumpulkan oleh pemerintah baik dari pajak maupun PNBP masuk menjadi APBN, masuk menjadi APBD kemudian belanja produk-produk impor," kata Jokowi.
Berdasarkan catatan CNBC Indonesia, ini menjadi luapan amarah keempat yang disampaikan Jokowi soal barang impor. Pertama kali Jokowi meluapkan kekesalannya pad 25 Maret, saat memberikan pengarahan dalam acara Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia.
Dalam acara yang digelar di Bali itu, Jokowi sampai-sampai mengeluarkan unek-uneknya dengan menyebut kata bodoh, hingga melarang peserta yang hadir bertepuk tangan di kala dirinya berbicara.
Mulanya, Jokowi merasa sedih karena mengetahui belanja pengadaan barang dan jasa kementerian/lembaga, pemerintah daerah dan BUMN mayoritasnya adalah barang-barang impor.
Padahal, alokasi anggaran yang dimiliki pemerintah pusat, daerah dan BUMN tergolong besar. Pemerintah pusat memiliki anggaran barang dan jasa sebesar Rp 526 triliun, pemerintah daerah Rp 535 triliun, dan BUMN sebesar Rp 420 triliun.
![]() |
Namun, Jokowi baru mengetahui realisasi belanja barang dan jasa dari dalam negeri atau pembelian barang Indonesia baru mencapai Rp 214 triliun per hari ini, atau setara Rp 14% dari total anggaran sebesar Rp 1.481 triliun.
"Ini kalau kita gunakan, enggak usah muluk-muluk dibelokkan 40% saja, 40% itu bisa men-trigger growth ekonomi kita yang pemerintah dan pemerintah daerah bisa 1,71%, BUMN 0,4%," kata Jokowi.
Jokowi menyebut, seharusnya kementerian dan BUMN tak perlu repot mencari investor atau sumber pendanaan untuk mendongkrak ekonomi. Menurutnya, perekonomian akan tumbuh jika anggaran pengadaan barang dan jasa dirasakan pelaku UMKM.
"Kok gak kita lakukan? Bodoh sekali kita tidak melakukan ini. Malah beli barang impor mau kita terus-terusan? Ndak. Ndak bisa," tegasnya.
Jokowi menekankan pembelian barang impor hanya menguntungkan produsen luar negeri. Artinya, dana yang seharusnya bisa menggerakkan perekonomian dalam negeri, justru dinikmati oleh asing.
"Kalau ini tidak dilakukan sekali lagi, bodoh banget kita ini," tegasnya.
Pernyataan Jokowi tersebut langsung disambut riuh tepuk tangan dari peserta yang hadir. Namun, Jokowi mengatakan. "Jangan tepuk tangan."
Tak sampai di situ, Jokowi juga dibuat jengkel setelah mengetahui impor alat sistem pertanian. Eks Gubernur DKI Jakarta itu heran, pasalnya alat yang diimpor tidak memiliki teknologi tinggi dan kualitasnya tidak jauh berbeda dengan yang dimiliki di dalam negeri.
"Alat mesin pertanian, traktor kaya gitu bukan hi-tech saja impor, jengkel saya. [...] Pensil, kertas, saya cek, impor. Pulpen. Apa ini? Kadang saya mikir, ini kita ngerti enggak sih?," kata Jokowi.
"Jangan-jangan kita enggak kerja detail, sehingga enggak ngerti barang yang dibeli itu barang impor. Buku tulis impor, jangan ini diteruskan, setop," tegasnya.
Dalam video tersebut, Jokowi bahkan terlihat sampai menunjuk kepala sendiri seakan mengisyaratkan kejengkelan karena tak lagi memiliki kata-kata melihat kementerian, lembaga, pemerintah daerah dan BUMN yang kerap membeli barang impor.
"Uang-uang kita sendiri, uang APBN kita sendiri, uang rakyat kita sendiri kok dibelikan barang impor. Itu kadang-kadang gimana toh? Geregetan saya," kata Jokowi.
(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pemda Pakai Produk Made in RI, Bersiap Dapat Kado Dari Jokowi