Sri Mulyani Ungkap Dunia Terancam Krisis Utang & Stagflasi

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
25 August 2022 15:27
Menteri Keuangan Sri Mulyani Saat Konferensi Pers: APBN KITA Agustus 2022. (Tangkapan Layar Youtueb Kemenkeu)
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani Saat Konferensi Pers: APBN KITA Agustus 2022. (Tangkapan Layar Youtueb Kemenkeu)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani indrawati mengungkapkan situasi perekonomian dunia yang semakin memburuk. Bahkan ada potensi terjadinya krisis utang hingga stagflasi di dunia.

Sri Mulyani menjelaskan situasi tersebut dipicu oleh beberapa hal. Antara lain pandemi covid-19 yang belum sepenuhnya selesai, disambung oleh perang Rusia dan Ukraina. Inflasi yang sudah tinggi akibat gangguan rantai pasok terus melejit.

"Inflasi melonjak tinggi," ungkapnya saat rapat kerja dengan Komite IV DPD RI, Kamis (25/8/2022)

Sederet negara maju, termasuk Amerika Serikat (AS) mengambil respons dengan pengetatan moneter melalui instrumen kenaikan suku bunga acuan. Hal ini membuat guncangan pada pasar keuangan. Terlihat nilai tukar rupiah melemah dan pasar saham alami tekanan berat.

Banyak negara tidak sanggup menahan situasi tersebut. Sehingga harus berakhir pada kebangkrutan.

"Banyak negara dengan rasio utang di atas 60% bahkan 100% dan kondisi keuangan negara sulit dan kemungkinan default," ujarnya.

Hal lain yang terjadi adalah stagflasi. Di mana inflasi alami lonjakan akan tetapi perekonomian turun signifikan.

"Dunia dihadapkan stagflasi dan dengan pengetatan menyebabkan terjadinya resesi. Kombinasi resesi dan inflasi sangat berbahaya dan rumit bagi pengambil keputusan di bidang ekonomi," pungkasnya


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duh! RI Dihantui Resesi dan Stagflasi, Sri Mulyani Was-was

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular