Aneh Bin Nyata! Kasus Covid Turun, Kok Angka Kematian Nanjak?

Maesaroh, CNBC Indonesia
15 August 2022 11:38
Pekerja memakamkan jenazah Covid-19 di Pemakaman Rorotan, Jakarta, Jumat, (4/2/2022) (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Pekerja memakamkan jenazah Covid-19 di Pemakaman Rorotan, Jakarta, Jumat, (4/2/2022) (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Kasus kematian harian juga selalu menembus double digit sejak 25 Juli. Padahal, sepanjang akhir Mei hingga pertengahan Juli, Indonesia jarang melaporkan angka kematian double digit.

Jakarta menyumbang angka kematian terbanyak dalam sepekan terakhir dengan jumlah 26 jiwa, naik dibandingkan pekan sebelumnya yang tercatat 24 jiwa.

Disusul kemudian dengan Bali dan Jawa Tengah. Angka kematian di Bali dalam sepekan terakhir tercatat 24 jiwa, naik dibandingkan pekan sebelumnya (20).

Sementara itu, angka kematian di Jawa Tengah melonjak 57,1% menjadi 22 jiwa dalam sepekan terakhir. Kenaikan kasus kematian juga dilaporkan di sejumlah wilayah Luar Jawa-Bali. Angka kematian di Kalimantan Selatan mencapai sembulan jiwa, naik dibandingkan pada pekan sebelumnya (6).

Dicky Budiman, epidemiolog dan peneliti Indonesia dari Universitas Griffith, Australia, mengingatkan peningkatan angka kematian yang terjadi di tengah penurunan kasus menandai banyaknya kasus yang tidak terdeteksi.

"Banyak kasus infeksi yang tidak terdeteksi, tidak cepat ditemukan sehingga terlambat mendapatkan penanganan," tutur Dicky kepada CNBC Indonesia.

Dia menambahkan peningkatan kasus juga menunjukan penyebaran kasus sudah mulai mengarah kepada kelompok rentan dan berisiko, seperti lanjut usia dan mereka yang memiliki komorbid.

"Kematian itu indikator dari keparahan dan juga indikator kegagalan pencegahan dari hulu hingga hilir. Ada kegagalan pencegahan dalam 3 T (testing, tracing, treatment). Angka kematian, jangan pernah dipandang kecil karena satu kematian itu sangat tidak ternilai," tutur Dicky.

Dia menambahkan kasus Covid-19 dan angka kematian di Indonesia jauh di atas yang dilaporkan. Karena itulah, dia berharap jika pemerintah kembali memperkuat 3T.

Sebagai upaya untuk meningkatkan tracing dan testing, pemerintah telah memperbaharui ketentuan atau syarat perjalanan domestik baik itu bagiĀ penumpang moda transportasi udara, laut, darat, termasuk kereta bagi yang berusia 18 tahun ke atas untuk wajib menunjukkan hasil negatif tes PCR jika belum mendapatkan vaksinasi booster. Mereka yang sudah mendapatkan vaksinasi booster tidak perlu menunjukkan hasil negatif screening Covid-19.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(mae/cha)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular