Mengintip Jumlah PNS DKI yang Bakal Pulang Kerja Lebih Malam

News - Tim Redaksi, CNBC Indonesia
09 August 2022 12:15
Gaji pns yang menggiurkan para peserta cpns 2018 Foto: Infografis/Gaji PNS/Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah pusat telah angkat bicara perihal rencana pemberlakuan jam kerja baru bagi pegawai negeri sipil (PNS) maupun para pekerja di DKI Jakarta. Pada prinsipnya, pemerintah mendukung penuh rencana tersebut.

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) menjadi satu dari sederet kementerian/lembaga yang mengikuti rapat bersama Polda Metro Jaya. Rencana perubahan jam kerja muncul untuk mengurangi kemacetan lalu lintas di kawasan Ibu Kota.

Artinya, bukan hanya para pekerja swasta, para abdi negara di kawasan Ibu Kota pun kemungkinan besar akan merasakan jadwal kerja siang dan pulang lebih malam. Namun hingga saat ini, rencana itu masih dalam pembahasan bersama.

"Ini masih proses pembahasan dengan instansi terkait. Prinsip Kementerian PANRB siap berkolaborasi dalam upaya bersama mengurai kemacetan," kata Kepala Biro Data Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara (PANRB) Mohammad Averrouce kepada CNBC Indonesia.

Lantas, berapa sih jumlah PNS yang ada di DKI Jakarta?

Berdasarkan data terbaru, jumlah PNS DKI Jakarta saat ini mencapai 263.930 orang. Namun, perlu dicatat bahwa jumlah PNS Ibu Kota bukanlah daerah dengan PNS terbanyak. Jumlah PNS terbanyak berada di provinsi Jawa Timur.

Merinci lebih jauh dari angka tersebut, jumlah PNS di Jawa yang masuk dalam kategori laki-laki mencapai 139.115 orang. Sementara itu, jumlah PNS perempuan mencapai 124.815. Terlepas dari data di atas, tentu tidak semua PNS akan kebagian jam kerja malam.

Wakil Direktur Lalu Lintas (Wadirlantas) Polda Metro Jaya AKBP Rusdy Pramana sebelumnya mengatakan, pengaturan jam kerja bagi para pekerja di ibu kota untuk mengurangi kemacetan masih sebatas usulan dan harus dipikirkan matang.

"Minggu depan kami akan rapat dan mengundang pihak terkait," kata Rusdy.

Direktorat Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya mencatat, angka kemacetan di Jakarta pada pagi hari mencapai 54%, di mana diperkirakan kemacetan jalan, tidak hanya Jakarta, telah menimbulkan kerugian negara sekitar Rp 71 triliun setiap tahunnya.

Pada awal bulan ini, Polda Metro Jaya telah mengundang sejumlah pemangku kepentingan terkait, tak terkecuali kalangan pengusaha. Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) DKI Jakarta Nurjaman mengatakan, rencana tersebut masih penuh dengan tantangan.

Salah satunya adalah dukungan transportasi yang memadai. Pemerintah merasa perlu menambah armada di jam malam, di mana saat ini armada yang tersedia harus diakui belum mencukupi secara maksimal.

"Kalau ditarik ke jam 12 masuk pertama, itu jam berapa balik ke sananya, jam 8. Apa siap pemerintah daerah menyiapkan transportasi dari awal sampai akhir? Butuh dipikirkan," jelasnya.

Selain itu, ada kekhawatiran dari para pelaku usaha bahwa produktivitas para pekerja akan berkurang. Apalagi, jam kerja malam biasanya hanya menyisakan sedikit tenaga kerja untuk bekerja. Belum lagi, dari sisi kesehatan para karyawan.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Bukan Lembur, Pekerja DKI Siap-siap Pulang Kerja Lebih Malam


(cha/cha)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading