Saat Zulhas Bilang Dagang Minyak Sawit Diatur Bikin Repot

News - Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
26 July 2022 14:25
Ilustrasi kelapa sawit. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki) Foto: Ilustrasi kelapa sawit. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah tengah berupaya mendorong harga tandan buah segar (TBS) di tingkat petani, supaya bisa di atas Rp 2.000 per kilogram. Salah satu yang menjadi pertimbangan adalah penghapusan aturan wajib pemenuhan konsumsi domestik (domestic market obligation/ DMO).

Pasalnya TBS dari petani sulit terserap karena masih banyak minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO) yang tertimbun di tangki-tangki pabrik pengolahan sawit. Sehingga pemerintah saat ini mau tidak mau haru menggenjot ekspor supaya penyerapan TBS petani meningkat, lalu mengerek harga.

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) menjelaskan pemerintah saat ini pihaknya menghilangkan kendala ekspor saat ini. Mulai dari perhitungan rasio DMO  yang dinaikkan dari 5 kali menjadi 9 kali, supaya volume ekspor bisa meningkat.

Selain itu, ujarnya, penentuan harga patokan sebagai dasar perhitungan pajak juga dipercepat dari referensi bulanan menjadi dua mingguan, hingga terbaru pemerintah menghapus pungutan BPDPKS untuk ekspor minyak sawit dan turunannya .

Lalu Zulhas juga mempertimbangkan untuk menghapus aturan DMO/DPO supaya ekspor semakin lancar. Namun dengan syarat komitmen dari pengusaha.

"Asal pengusaha komit pasokan dalam negeri minyak curah kemasan sederhana, ada komitmen pasti tidak melanggar. ini kan untuk kepentingan bersama saya pertimbangkan DMO/DPO dicabut asal mereka komitmen. Kalau gak susah lagi. Mereka susah kita susah," katanya kepada wartawan, di Cikarang, Selasa (26/7/2022).

"Tapi kalau sama-sama konsisten dengan komitmen kuat, sama-sama bagus. Pemerintah gak usah ikut atur. Mereka juga gak usah diurusi administrasi berbelit-belit dan birokrasi jadi sama-sama niat baik bareng-bareng," tambahnya.

Saat ini komitmen dari pengusaha tengah ditunggu oleh Kementerian Perdagangan. Rencananya dalam waktu dekat akan dilakukan pertemuan dengan pengusaha untuk mencari komitmen ini.

"Kita agendakan untuk daring rapat dengan pelaku usaha, asal komitmen kuat ada kesepakatan saja. Repot dagang minyak diatur birokrasi, salah dihukum," katanya.

Zulhas sendiri bercerita mendapatkan perintah dari Presiden Joko Widodo untuk mengupayakan harga harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit bisa di atas Rp 2.000. Caranya dengan memperlancar ekspor.

"Makanya kita lakukan keberpihakan dengan cepat agar segala kendala yang menyebabkan itu terjadi tidak ada lagi," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Plt Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Veri Anggrijono menambahkan, untuk meningkatkan harga TBS pihaknya fokus memprioritaskan agar tangki-tangki minyak sawit mentah cepat kosong, dengan cara percepatan ekspor sehingga sawit dari petani bisa terserap.

"Kita dorong supaya tangki-tangki produsen itu kosong dulu," katanya.

Menurut dia penyerapan TBS dari petani saat ini penting untuk meningkatkan kualitas hidup, meski ada anggapan ekspor yang jor-joran akan membuat harga TBS juga akan semakin turun.

"Ya kita lihat kemungkinan kemungkinan, kita konsentrasi dengan petani kita sehingga kita meningkatkan kehidupan petani supaya terserap, meski pasar di luar turun tapi gimana dari petani terserap," katanya.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

CPO Rekor, Mendag Lutfi Sebut Indonesia Bisa Mendikte Dunia


(dce)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading