
Harga Migor Terus Turun, DMO Dicabut Bikin Terbang Lagi?

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) tengah mempertimbangkan mencabut kebijakan wajib pemenuhan kebutuhan domestik (domestic market obligation/ DMO) minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO) dan turunannya.
Hanya saja, Zulhas dalam pertimbangannya, berharap pengusaha memberikan komitmen tertentu. Sebagai jaminan menjaga ketersediaan pasokan minyak goreng di dalam negeri.
Lalu, apakah penghapusan DMO CPO akan memicu kenaikan harga minyak goreng di dalam negeri?
Direktur Eksekutif Palm Oil Agribusiness Strategic Institute (PASPI) Tungkot Sipayung mengatakan, saat ini pasokan minyak goreng di dalam negeri berlimpah. Ditambah, kata dia, harga dunia saat ini juga sedang turun.
"DMO dan DPO (domestic price obligation/ harga domestik) dicabut, diganti dengan kebijakan urusan minyak goreng curah atau kemasan sederhana diurus oleh Bulog, ID Food dan BUMN seperti yang telah selama ini. Tinggal perbesar saja volumenya. Jadi bukan tidak ada yang urus minyak goreng jika DMO dan DPO dicabut," kata Tungkot kepada CNBC Indonesia, dikutip Selasa (26/7/2022).
Dia menambahkan, belajar dari pengalaman sepanjang Januari-Juli 2022, pemerintah mulai saat ini harus menerapkan konsep kedaulatan pangan di minyak goreng.
"Penyediaan dan distribusi minyak goreng rakyat atau kebutuhan domestik lebih baik ditangani pemerintah lewat Bulog, ID Food dan BUMN pangan. PTPN produksi minyak goreng, Bulog dan ID Food serta BUMN pangan lainnya yang mendistribusikan. Swasta biarkan bebas ke internasional tinggal berlakukan duty dan levy yang proporsional," kata Tungkot.
Sementara itu, harga minyak goreng saat ini terpantau dalam tren penurunan. Bahkan, sudah mendekati harga eceran tertinggi yang dibidik pemerintah, yaitu Rp14.000 per liter atau Rp15.500 per kg.
Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (Kemendag) menunjukkan, harga rata-rata nasional minyak goreng curah pada hari Senin (25/7/2022) turun Rp300 jadi Rp14.500 per liter dibandingkan Jumat (22/7/2022).
Sedangkan, harga minyak goreng kemasan sederhana turun Rp200 jadi Rp19.600 per liter dan kemasan premium bertengger di Rp23.600 per liter.
"Penurunan harga minyak goreng akhir-akhir ini merupakan dampak dari penurunan harga CPO global yang kembali ke level US$800-an," kata Chief Economist PermataBank Josua Pardede kepada CNBC Indonesia, dikutip Selasa (26/7/2022).
Chart tradingeconomics menunjukkan, harga CPO hari ini di sesi perdagangan pagi (Selasa, 26 Juli 2022 pukul 08.14 WIB) dalam tren positif, bergerak di kisaran MYR3.700-an (setara US$836-an) per ton.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Luhut Tetapkan DMO Tinggi Supaya Pasar Banjir Minyak Goreng
