PPKM Level 2 Batal, Covid-19 di Kota Tangsel Makin Ngeri!

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
Kamis, 07/07/2022 09:50 WIB
Foto: Kota Tangerang Selatan, Banten menjadi satu-satunya wilayah yang kini masuk dalam kategori risiko sedang penularan Covid-19 (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Provinsi Banten, Kota Tangerang Selatan menjadi satu-satunya wilayah di Indonesia yang kini masuk dalam kategori risiko sedang penularan Covid-19, pertama kali dalam beberapa bulan terakhir.

Kemarin, Banten menjadi tiga wilayah yang menjadi penyumbang kasus tertinggi Covid-19 yang mencapai 2.743 kasus. Banten memberikan sumbangsih kasus sebanyak 261 kasus Covid-19 kemarin.


Hal ini terungkap dalam Peta Zonasi Risiko yang dimuat dalam laman covid19.go.id, seperti dikutip CNBC Indonesia, Kamis (7/7/2022). Peta ini merupakan hasil pembobotan skor dan zonasi risiko yang diperbaharui setiap minggunya.

Namun, ini adalah data per 26 Juni lalu, dan hingga saat ini belum diperbaharui.

Foto: Foto/ Peta Risiko Penyebaran Covid-19/ Covid19.go.id

Melihat Peta Zonasi Risiko terbaru, jumlah wilayah yang masuk kategori risiko rendah Covid-19 atau zona kuning mencapai 357 wilayah, termasuk wilayah aglomerasi seperti DKI Jakarta, Bogor, Depok, hingga Bekasi.

Sementara itu, kabupaten/kota yang tidak memiliki kasus atau zona hijau mencapai 156 wilayah., di mana mayoritasnya adalah kawasan luar Jawa Bali. Hanya tiga kabupaten/kota Jawa Barat yang masuk zona hijau.

Wilayah-wilayah yang dimaksud adalah Kota Salatiga, Ciamis, dan Pangandaran.

Sebelumnya, pemerintah memutuskan untuk membatalkan penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2 untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

Keputusan tersebut dituangkan dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) 35/2022. Aturan ini terbit satu hari setelah dasar hukum PPKM level 2 Jakarta diberlakukan selama satu bulan ke depan.

Direktur Jenderal Administasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri Safrizal ZA dalam keterangan resminya lantas buka suara atas perubahan yang dlakukan pemerintah yang seperti mendadak.


Safrizal mengakui, sejumlah indikator transmisi komunitas wilayah aglomerasi Jabodetabek memang ada di level 2. Namun dalam satu minggu terakhir, pemerintah melihat adanya pelandaian kasus.


"Dalam satu minggu terakhir, kami melihat terjadi tren pelandaian yang mengindikasikan wilayah aglomerasi Jabodetabek telah melewati puncak," kata Safrizal.



Dia menegaskan, sesuai dengan perkembangan tersebut, maka pemerintah memperkirakan wilayah aglomerasi Jabodetabek dapat kembali ke level 1 dalam kurun waktu satu hingga dua minggu ke depan.


Safrizal mengatakan, pemerintah kemudian melakukan review dan asesmen terhadap kondisi tersebut. Apalagi, perpanjangan PPKM akan diberlakukan selama satu bulan hingga 1 Agustus 2022 mendatang.


"Dengan pertimbangan kasus yang sudah mulai melandai dan diperkirakan akan kembali ke level 1, serta tingkat rawat inap dan kematian yg masih rendah dan terkendali, kami memutuskan untuk merevisi level PPKM wilayah aglomerasi menjadi level 1," kata Safrizal.


"Langkah ini dilakukan untuk menjaga aspek kesehatan dengan memperhatikan tren pemulihan ekonomi yang terus berlanjut," lanjutnya.


(cha/cha)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Menkes Dipanggil Presiden, Lapor Soal Covid-19 & Cek Kesehatan