
Tok! Malaysia Kerek Suku Bunga 25 Bps jadi 2,25%, RI Kapan?

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank sentral Malaysia kembali menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 2,25% pada Rabu (6/7/2022). Kenaikan ini menjadi yang kedua kalinya pada tahun ini.
Dalam pernyataannya, Bank Negara Malaysia (BNM) mengatakan pihaknya memutuskan kenaikan untuk lebih menyesuaikan "tingkat akomodasi moneter" di tengah prospek pertumbuhan positif bagi ekonomi Malaysia.
Dikatakan bahwa ini konsisten dengan pandangan Komite Kebijakan Moneter (MPC) bahwa "kondisi yang belum pernah terjadi sebelumnya yang mengharuskan OPR (overnight policy rate) rendah secara historis terus surut".
"MPC akan terus menilai kondisi yang berkembang dan implikasinya terhadap prospek keseluruhan terhadap inflasi dan pertumbuhan domestik. Penyesuaian kebijakan moneter ke depan akan dilakukan secara terukur dan bertahap, sehingga kebijakan moneter tetap akomodatif untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dalam lingkungan stabilitas harga," kata BNM, dikutip Channel News Asia.
BNM mengatakan bahwa aktivitas ekonomi dalam negeri terus menguat dalam beberapa bulan terakhir, dengan indikator ekspor dan belanja ritel menegaskan momentum pertumbuhan positif, didukung oleh transisi ke endemi.
Pembukaan kembali ekonomi global dan perbaikan kondisi pasar tenaga kerja dinilai terus mendukung pemulihan kegiatan ekonomi, meskipun ini sebagian diimbangi oleh dampak dari meningkatnya tekanan biaya, perang di Ukraina, dan lockdown di China.
"Tekanan inflasi terus meningkat terutama karena kenaikan harga komoditas dan kondisi permintaan yang kuat, meskipun beberapa kondisi rantai pasokan global mereda. Akibatnya, bank sentral diperkirakan akan terus menyesuaikan pengaturan kebijakan moneter mereka, beberapa dengan kecepatan yang lebih cepat, untuk mengurangi tekanan inflasi," tambah BNM.
Ini adalah kedua kalinya bank sentral meningkatkan OPR, dengan kenaikan pertama sebesar 25 basis poin di bulan Mei. Selama pandemi, suku bunga telah dipangkas lima kali dari Mei 2019 hingga Juli 2020 dengan total 125 basis poin dari 3% menjadi 1,75%.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sama Pusing dengan RI, Malaysia Tahan Harga Ayam & Listrik