PHK Hingga Mutasi di GS Battery, Gegara Serikat Pekerja?
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terjadi pada 3 orang di lingkungan PT GS Battery Semarang. Kalangan buruh menuding PHK ini dilakukan karena mereka membentuk Serikat Pekerja Automotif dan Komponen (SPAMK) dan bergabung di bawah naungan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI).
"Setelah bergabung, pengurusnya ada yang dipindah ke kebun, ke cleaning service, padahal sebelumnya di produksi. Makanya dipertanyakan kenapa? Karena sebelum bergabung ngga ada masalah" Kata Presiden FSPMI Riden Hatam Azis kepada CNBC Indonesia.
Ia menyebut ada perbedaan perlakuan antara karyawan yang bergabung ke bawah naungannya dengan yang tidak, dimana tidak ada mutasi kepada karyawan yang tidak bergabung dengan Serikat kerja ini. Apalagi masa bakti para pekerja yang dimutasi sudah bertahun-tahun dan berstatus karyawan tetap.
Menghadapi kondisi ini, para buruh sudah beberapa kali melakukan aksi unjuk rasa meminta karyawan yang terkena PHK untuk dipekerjakan kembali. Terbaru yakni di kantor pusat Astra Otoparts, induk GS Battery dj Karawang pada 31 Mei 2022 lalu.
Sementara itu Panji, ketua SPAMK FSPMI juga menegaskan bahwa dirinya bersama buruh yang tergabung dalam Serikat dipantau secara khusus oleh pihak perusahaan melalui tim keamanan. Ketika ada kesalahan yang dianggapnya kecil, maka langsung terkena SP hingga dipecat.
"Sebelumnya saya leader produksi, lalu dipindah hingga disuruh bikin kanopi. Kami ngga punya dasar di pekerjaan ini, sehingga dilakukan briefing awal antara beberapa kawan untuk mengerjakannya. Tapi dikira hanya ngobrol sehingga akhirnya dipecat," katanya kepada CNBC Indonesia.
"Belum pernah terjadi terutama di GS Battery Semarang dari leader produksi, operator mesin dipindah ke bersih-bersih toilet, bersih kebun, kita disuruh merawat selokan, benerin kipas angin, kanopi. Itu pekerjaan yang mustahil ada di gambaran kita sebelum kerja di GS Battery, karena kita 5-6 tahun kerja di GS Batter belum ada yang seperti itu," lanjutnya.
Selain Ia, ada dua orang rekannya yang terkena, salah satunya adalah Sekretaris yang juga di bagian pengurus utama. Panji menyatakan bahwa belasan rekannya yang masih bekerja pun tengah dalam bayangan PHK jika melakukan kesalahan yang dianggapnya kecil.
CNBC Indonesia sudah coba menghubungi pihak manajemen GS Battery Semarang, namun hingga berita ini naik belum ada pernyataan resmi dari perusahaan.
(dce)