Internasional

Mau Gabung NATO, Nasib Swedia & Finlandia di Tangan Turki

luc, CNBC Indonesia
28 May 2022 06:20
Finlandia dan Swedia mengajukan aplikasi mereka untuk NATO keanggotaan pada 18 Mei 2022 dan konsultasi sedang berlangsung antara Sekutu untuk mengangkat oposisi Turki terhadap integrasi kedua negara Nordik ke dalam Aliansi. (JOHANNA GERON/POOL/AFP via Getty Images)
Foto: Finlandia dan Swedia mengajukan aplikasi mereka untuk NATO keanggotaan pada 18 Mei 2022 dan konsultasi sedang berlangsung antara Sekutu untuk mengangkat oposisi Turki terhadap integrasi kedua negara Nordik ke dalam Aliansi. (JOHANNA GERON/POOL/AFP via Getty Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Swedia dan Finlandia disebut telah mendapatkan sedikit kemajuan dalam diskusinya dengan Turki terkait rencana bergabungnya dua negara tersebut ke aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO.

Diplomat Swedia dan Finlandia bertemu di Turki sejak Rabu dalam upaya demi 'mengambil hati' Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan agar merestui mereka bergabung dengan NATO.

Kedua negara Nordik itu secara resmi mendaftar untuk bergabung dengan NATO pekan lalu untuk meningkatkan keamanan mereka. Semua 30 anggota NATO harus menyetujui rencana perluasan keanggotaan itu.

Adapun, Turki menantang tawaran mereka untuk bergabung dengan alasan bahwa mereka menampung orang-orang yang terkait dengan kelompok militan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan lainnya yang dianggap teroris. Mereka juga telah menghentikan ekspor senjata ke Ankara pada 2019.

"Ini bukan proses yang mudah," kata seorang pejabat senior Turki kepada Reuters, dikutip Sabtu (28/5/2022).

Menurutnya, Swedia dan Finlandia harus mengambil langkah-langkah sulit untuk memenangkan dukungan Ankara. "Negosiasi lebih lanjut akan berlanjut. Tapi tanggal sepertinya tidak terlalu dekat."

Sementara itu, sumber lainnya mengatakan pembicaraan tidak membuat kemajuan yang jelas dan berakhir tanpa batas waktu untuk melanjutkan. Hal itu meningkatkan prospek bahwa Turki mungkin masih akan menentang tawaran keanggotaan Swedia dan Finlandia ketika NATO mengadakan pertemuan puncak pada 29-30 Juni di Madrid.

Setelah pertemuan di Washington dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Menteri Luar Negeri Finlandia Pekka Haavisto mengatakan sangat penting beberapa hasil yang dicapai sebelum KTT Madrid.

"Kami melakukan negosiasi yang baik di sana, negosiasi panjang, setuju untuk melanjutkan pembicaraan itu, dan tentu saja kami mengandalkan kebijakan pintu terbuka NATO yang juga didukung oleh Turki. Kami pikir masalah ini dapat diselesaikan," katanya.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Finlandia & Swedia Kirim Delegasi, Mau Rayu Turki Soal NATO

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular