
Mau Gabung NATO? Ini Syarat Turki untuk Swedia & Finlandia

Jakarta, CNBC Indonesia - Turki mengharapkan Swedia dan Finlandia untuk mengambil tindakan konkret dan menghentikan dukungan kepada kelompok-kelompok teroris agar dapat bergabung dengan aliasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
"Langkah konkret perlu diambil mengenai keprihatinan Turki," kata Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu kepada wartawan di konferensi pers, dikutip dari Reuters, Jumat (27/5/2022)
"Mereka harus menghentikan dukungan yang diberikan untuk terorisme," tambahnya.
Delegasi dari Swedia dan Finlandia sebelumnya mengunjungi Ankara untuk pembicaraan terkait NATO dengan pejabat Turki pada Rabu (25/5/2022).
Juru bicara Presiden Recep Tayyip Erdogan kemudian mengatakan Ankara telah mengamati sikap positif dalam mengangkat embargo ekspor senjata. Menteri Luar Negeri Swedia Ann Linde mengatakan di Twitter setelah itu bahwa dialog itu konstruktif dan akan berlanjut.
Sebagaimana diketahui, Finlandia dan Swedia sebelumnya secara resmi melamar untuk bergabung dengan NATO pekan lalu. Mereka berharap ini akan menjadi proses aksesi cepat dan anggota NATO lainnya menerima kedua negara Baltik tersebut.
Namun, Turki menantang langkah itu dengan mengatakan bahwa mereka memiliki orang -orang yang terkait dengan kelompok militan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan pengikut Fethullah Gulen, yang dituduh Ankara mengatur upaya kudeta 2016.
Swedia dan Finlandia diketahui melarang ekspor senjata ke Turki setelah serangan ke Suriah terhadap milisi YPG Kurdi. Ankara menganggap YPG identik dengan PKK dan memandang kedua kelompok sebagai organisasi teroris.
Adapun, semua 30 negara bagian NATO harus memberikan persetujuan mereka sebelum anggota baru dapat diterima dan mendapat manfaat dari jaminan keamanan kolektif PACT.
(tfa/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Finlandia & Swedia Kirim Delegasi, Mau Rayu Turki Soal NATO