Internasional

NATO Beri Warning Baru Soal Ekonomi dan Keamanan Negara Barat

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
24 May 2022 20:05
Jens Stoltenberg, NATO (AP/Olivier Matthys)
Foto: Jens Stoltenberg, NATO (AP/Olivier Matthys)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg memperingatkan negara-negara Barat untuk tidak 'memperdagangkan' keamanan mereka hanya untuk keuntungan ekonomi.

"Kita harus menyadari bahwa pilihan ekonomi memiliki konsekuensi bagi keamanan kita. Kebebasan lebih penting daripada perdagangan bebas, perlindungan nilai-nilai kita lebih penting daripada keuntungan," kata Stoltenberg kepada para pemimpin bisnis di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, Selasa (24/5/2022).

Peringatan ini mengacu pada perdebatan penggunaan teknologi China dalam jaringan 5G dan pipa Nord Stream 2 untuk gas Rusia.

"Saya tidak menentang perdagangan dengan China, tetapi saya mengatakan bahwa kontrol atas jaringan 5G sangat penting untuk keamanan," katanya, sebagaimana dilansir dari Reuters.

"Kami tidak bisa mengatakan bahwa untuk kepentingan keuntungan dan perdagangan bebas kami hanya membuka jaringan itu juga untuk pemasok yang sebenarnya tidak dapat diandalkan dalam hal keamanan kami," tambah Stoltenberg.

Stoltenberg mengatakan perdagangan bebas telah membawa banyak kemakmuran dan kekayaan, tetapi ada harganya. Salah satunya terkait jalur pipa Nord Stream 2, yang dirancang untuk menggandakan aliran gas Rusia melalui Laut Baltik langsung ke Jerman.

"Karena beberapa perdagangan ini, beberapa interaksi dengan rezim otoriter, merusak keamanan kita, dan kemudian kita harus memilih keamanan daripada kerentanan dan ketergantungan berlebihan pada rezim otoriter," katanya.

"Jadi idealnya kita harus memiliki perdagangan bebas gas alam, artinya kita bisa membeli gas dari Rusia sebanyak yang kita mau, itu salah, itu berbahaya," imbuhnya. "Ini memberi Rusia alat untuk mengintimidasi dan digunakan untuk melawan kita, dan itu telah ditunjukkan dengan jelas sekarang, saya menyesal untuk mengatakannya."

Adapun, Amerika Serikat (AS) telah lama menekan Eropa dan negara-negara lain untuk mengecualikan teknologi China dari jaringan 5G. Washington melihat pembuat peralatan telekomunikasi China Huawei sebagai bagian dari mesin pengawasan global Partai Komunis China.

Huawei telah berulang kali membantah memata-matai negara atas nama China. Perusahaan ini sendiri memainkan peran utama saat dunia telekomunikasi bersiap untuk teknologi nirkabel generasi berikutnya.


(tfa/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article NATO Ngamuk ke Rusia, Putin 'Acak-Acak' Jerman-Inggris

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular