Gas Mengalir..Pertamina Resmi Operasikan Proyek Jumelai

Pratama Guitarra, CNBC Indonesia
Selasa, 24/05/2022 12:45 WIB
Foto: Pekerja Beraktivitas di Proyek Pengembangan Lapangan Gas Unitisasi Jambaran – Tiung Biru (JTB) di Desa Bandungrejo, Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu (9/10/2019). Proyek Jambaran-Tiung Biru (JTB) yang dikelola oleh PEPC merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang telah ditetapkan oleh Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), bagian dari Subholding Upstream Pertamina Regional Kalimantan resmi mengoperasikan proyek pengembangan Lapangan Jumelai yang menjadi bagian dari Proyek Jumelai, North Sisi, North Nubi (JSN) di Lapangan Senipah-Peciko-South Mahakam (SPS), Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kertanegara.

Deputi Operasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Julius Wiratno menyampaikan bahwa produksi gas dari proyek Jumelai ini diperkirakan sebesar 45 MMSCFD (juta kaki kubik per hari) dan kondensat 710 BCPD (barel kondensat per hari).

"Dengan produksi yang cukup besar, maka produksi dari Lapangan Jumelai menjadi salah satu penopang kebutuhan migas nasional sekaligus sebagai penggerak roda perekonomian bagi masyarakat Indonesia, khususnya di Provinsi Kalimantan Timur," kata Julius.


Direktur Utama Regional Kalimantan - PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), Chalid Said Salim, menyampaikan bahwa Proyek Jumelai merupakan proyek Green Field pertama dari PHM yang beroperasi di tahun 2022.

"Proyek ini mulai dilaksanakan pada bulan Juni 2020, dengan penandatanganan kontrak dengan mitra kerja PHM yaitu PT Meindo Elang Indah. Tercatat sekitar 4.6 Juta safe manhour dan tanpa LTI telah dicapai oleh tim Project selama pekerjaan berlangsung dan hal ini merupakan sesuatu pencapaian yang luar biasa," jelas Chalid.

General Manager PHM, Krisna memperkirakan on stream pertama sumur JUM-102 di anjungan JML1 ini adalah sebesar 20 MMSCFD, akan terdapat 3 sumur yang nantinya dialirkan ke JML1.

Dengan beroperasinya anjungan JML-1, kami perkirakan produksi gas PHM akan dapat naik ke level 530 MMSCFD sebagai produksi harian, bergerak naik dibandingkan produksi harian rata-rata PHM hingga akhir April 2022 yang sebesar 494 MMSCFD.

Saat ini anjungan JML1 memiliki desain kapasitas produksi hingga 45 MMSCFD. Dengan rencana beroperasinya 3 anjungan Proyek JSN, diharapkan akan mampu memproduksikan gas sebanyak 135 MMSCFD dan menopang produksi migas dari WK Mahakam sebesar 20% pada tahun 2024.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Harga Gas Non-HGBT Naik, Dunia Usaha dan Investor Tertekan