
Penggunaan Gas Bumi untuk Dalam Negeri di 2024 Turun, Kenapa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia mencatat pemanfaatan gas bumi untuk kebutuhan domestik sepanjang 2024 mengalami penurunan dibandingkan 2023. Sebaliknya, pemanfaatan gas bumi untuk pasar ekspor justru mengalami kenaikan.
Berdasarkan bahan paparan Kementerian ESDM, pemanfaatan gas bumi untuk kebutuhan domestik pada 2024 tercatat mencapai 3.881 billion british thermal unit per day (bbtud). Jumlah tersebut turun 4,76% apabila dibandingkan 2023 yang tercatat sebesar 4.075 bbtud.
Sementara itu, pemanfaatan gas bumi untuk ekspor tercatat mencapai 1.905 bbutd. Angka tersebut naik 6,19% dibandingkan tahun 2023 yang tercatat sebesar 1.794 bbtud.
"Nah 2024, domestik kita seperti ini sekarang. Jadi, antara ekspor dan domestik sekarang lebih banyak untuk domestik," ujar Bahlil dalam Konferensi Pers Capaian Kinerja Sektor ESDM Tahun 2024, Senin (3/2/2025).
Meskipun serapan gas saat ini lebih rendah dibanding tahun sebelumnya, Bahlil berencana untuk menyetop ekspor gas pipa ke Singapura dan mengalihkannya untuk kebutuhan dalam negeri. Hal tersebut menyusul proyeksi kebutuhan gas domestik yang akan mengalami pertumbuhan dalam beberapa tahun ke depan.
"Ini yang ke Singapura ini ya? Ini yang cenderung kita akan mengalihkan ke Batam ya? Ini ekspor ke Singapura," kata Bahlil.
Berikut rincian serapan gas domestik pada 2024:
- 1.473 bbtud (40%) untuk kebutuhan industri,
- 707 bbtud (19%) untuk kelistrikan
- 695 bbtud (19%) untuk LNG domestik
- 690 bbtud (19%) untuk pupuk
- 77 bbtud (2%) untuk LPG domestik
- 15,48 bbtud untuk gas perkotaan (1%), dan 3,95 bbtud untuk bahan bakar gas.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Lebaran, BPH Migas Jamin Suplai Gas di Sumut Aman