
Strategi RI Atasi Defisit Gas di Tengah Penurunan Produksi

Jakarta, CNBC Indonesia - Produksi gas dari lapangan hulu migas nasional terus menunjukkan tren penurunan, terutama akibat usia lapangan yang semakin tua dan menurun produktivitasnya. Di sisi lain, permintaan gas dalam negeri justru mengalami peningkatan dan diperkirakan akan terus tumbuh.
Sementara itu, mayoritas temuan cadangan gas baru berada di wilayah laut dalam dan dikembangkan dalam bentuk Liquefied natural gas (LNG). Langkah ini berimplikasi pada biaya produksi dan harga jual yang lebih tinggi.
Kondisi ini pun semakin diperberat oleh keterbatasan infrastruktur gas bumi nasional. Di mana masih belum mampu menghubungkan sumber pasokan dengan pusat-pusat permintaan secara optimal.
Lantas, bagaimana solusi untuk mengatasi persoalan ini dan benarkah Indonesia tengah menghadapi kondisi darurat gas? Lalu apa langkah mitigasi yang telah disiapkan oleh pemerintah dan pelaku usaha untuk mengurangi risiko tersebut?
Untuk menjawab sederet pertanyaan itu, CNBC Indonesia menggelar Coffee Morning CNBC Indonesia dengan tema "Indonesia Darurat Gas, Benarkah?". Dikemas dengan santai pada waktu sarapan, acara ini akan berlangsung pada Kamis, 17 Juli 2025, pukul 08.00-10.30 WIB, di Amanaia Resto, Jl Prof. DR. Satrio No.181, Jakarta Selatan.
Coffee Morning CNBC Indonesia menghadirkan sejumlah pembicara dari berbagai pemangku kepentingan. Mereka di antaranya Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Laode Sulaeman, Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas Kurnia Chairi, Anggota Komisi XII DPR RI Eddy Soeparno, Direktur Utama PT PGN Tbk Arief Setiawan Handoko, Direktur Utama PT PLN Energi Primer Indonesia Rakhmad Dewanto, dan Chairman Indonesian Gas Society (IGS) Aris Mulya Azof.
Mereka akan membahas seputar fasilitas distribusi gas di Indonesia dan kendala dalam pembangunan infrastruktur gas. Akan dibahas juga kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) dan rekomendasi untuk mengatasi persoalan pasokan gas dalam negeri.
Kemudian kondisi kebutuhan gas sekaligus tantangan dan upaya dalam mengoptimalkan pasokan gas. Melalui forum ini, diharapkan terbangun diskusi yang konstruktif dan kolaboratif antar pemangku kepentingan, guna merumuskan rekomendasi strategis untuk mengatasi persoalan shortage gas dan memperkuat ketahanan energi nasional.
Pantau terus cnbcindonesia.com dan CNBC Indonesia TV untuk update informasi seputar ekonomi dan bisnis.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Lebaran, BPH Migas Jamin Suplai Gas di Sumut Aman