Internasional

Krisis Energi Terus Mengancam, IEA Ungkap Solusinya

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
23 May 2022 20:17
Ilustrasi (Photo by Andreas Gücklhorn on Unsplash)
Foto: Ilustrasi (Photo by Andreas Gücklhorn on Unsplash)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Energi Internasional (IEA) menyatakan krisis keamanan energi yang terjadi akibat perang Rusia dan Ukraina tidak boleh menyebabkan ketergantungan yang lebih dalam pada bahan bakar fosil.

Kepala IEA Fatih Birol mengatakan investasi energi terbarukan dan tenaga nuklir dapat menjadi solusi untuk menghadapi ancaman krisis energi.

Dengan begitu, dunia tidak perlu memilih antara kekurangan energi dan percepatan perubahan iklim akibat emisi bahan bakar fosil.

Menurutnya, bahan bakar fosil memang dibutuhkan dalam jangka pendek, tetapi jangan mempertaruhkan masa depan dengan menggunakan situasi saat ini sebagai alasan untuk membenarkan beberapa investasi yang dilakukan.

"Dari segi waktu tidak berhasil dan secara moral menurut saya tidak bekerja juga," kata Birol di Forum Ekonomi Dunia (WEF), dikutip dari Reuters, Senin (23/5/2022).

IEA yang berbasis di Paris memperingatkan investor sejak tahun lalu untuk tidak mendanai proyek pasokan minyak, gas, dan batu bara baru jika dunia ingin mencapai emisi nol bersih pada pertengahan abad.

Adapun, tingginya permintaan dalam jangka pendek membuat dunia tidak dapat segera menghentikan pasokan energi tradisionalnya. Birol pun menambahkan bahwa dia berharap negara-negara produsen dengan kapasitas untuk mengekspor lebih banyak energi akan memberikan "kontribusi positif".

Aliansi negara pengekspor minyak OPEC+ juga telah secara bertahap melepaskan minyak ke pasar, dengan produsen utama Arab Saudi dan Uni Emirat Arab menunda memanfaatkan kapasitas penuh.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Konsumsi Minyak Global 'Diramal' Meroket di 2022, Kok Bisa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular