Internasional
Alert! Kebangkitan China Bisa Jadi Petaka untuk Eropa

Jakarta, CNBC Indonesia - Permasalahan energi masih menghantui Eropa. Kepala Badan Energi Internasional (IEA) Fatih Birol memperingatkan ada kemungkinan kekurangan energi pada musim dingin mendatang.
Birol menyebut fenomena ini terjadi karena gas alam cair (LNG) masih relatif sedikit masuk ke pasar, sementara konsumsi China akan meningkat tahun ini.
Selama setahun terakhir, Pemerintah Eropa membuat banyak keputusan yang tepat untuk memastikan pasokan energi, seperti membangun lebih banyak terminal LNG untuk menggantikan pengiriman pipa gas Rusia.
Namun, kata Birol, ini terjadi akibat faktor keberuntungan, di mana permintaan berkurang selama musim dingin dan pelemahan ekonomi di China menyebabkan penurunan konsumsi energi selama 40 tahun pertama di negara tersebut.
"Untuk musim dingin ini, tepat untuk mengatakan bahwa kita lolos. Jika tidak ada kejutan di menit-menit terakhir, kita harus melewatinya...mungkin dengan beberapa 'memar' di sana-sini," kata Birol, dikutip Reuters, Senin (20/2/2023).
"Tapi pertanyaannya adalah...apa yang akan terjadi musim dingin mendatang?"
Lebih lanjut, Birol berharap ada 23 miliar meter kubik (bcm) tambahan LNG pada tahun ini. Hal tersebut untuk mengantisipasi konsumsi China yang kemungkinan akan menelan 80% gas tambahan gas tersebut.
"Meskipun kami memiliki cukup terminal impor LNG, mungkin tidak ada cukup gas untuk diimpor dan oleh karena itu tidak akan mudah pada musim dingin yang akan datang untuk Eropa," katanya, mencatat hal ini kemungkinan akan mendorong harga naik lagi.
"Tidak tepat untuk santai, tidak tepat untuk merayakannya".
Oleh karena itu, kata Birol, rumah tangga dan perusahaan perlu melanjutkan upaya untuk mengurangi penggunaan gas sementara keluaran energi terbarukan perlu berkembang lebih cepat.
Birol juga memperingatkan negara-negara yang telah memutuskan menghapus energi nuklir untuk mempertimbangkan kembali apakah ini waktu terbaik untuk melakukannya. Ia mengatakan perpanjangan sementara pembangkit nuklir terakhir Jerman hingga April adalah langkah ke arah yang benar.
"Kami membutuhkan semua sumber energi untuk membantu kami menghadapi musim dingin berikutnya," pungkasnya.
[Gambas:Video CNBC]
Eropa Ngais-Ngais Gas, RI Malah Tumpah Ruah!
(luc/luc)