
Maaf, Ekonomi China Kayaknya Madesu

Data aktivitas Maret menunjukkan penjualan ritel mengalami kontraksi terbesar secara tahunan sejak April 2020 karena penyebaran Covid-19 yang meluas di seluruh negeri. Penjuala ritel turun 3,5%, lebih buruk dari ekspektasi untuk penurunan 1,6% dan peningkatan 6,7% pada Januari-Februari.
Pasar kerja sudah menunjukkan tanda-tanda pelemahan pada Maret, bulan yang biasanya kuat untuk pasar tenaga kerja karena pabrik-pabrik melanjutkan perekrutan setelah liburan Tahun Baru Imlek. Namun kondisi mengatakan kebalikannya.
Tingkat pengangguran di China juga menunjukan peningkatan. Berdasarkan data survei nasional China angka pengangguran telah mencapai 5,8% pada Maret, ini menjadi rekor tertinggi sejak Mei 2020.
Analis di Capital Economics dan Nomura percaya angka PDB resmi mungkin telah mengecilkan perlambatan kuartal terakhir. Capital Economics mengatakan pertumbuhan indeks produksi jasa untuk kuartal I-2022 tidak sejalan dengan ekspansi sektor jasa dalam data PDB, sementara Nomura mengatakan beberapa data Maret, seperti produksi industri, sulit untuk dicocokkan dengan banyak indikator aktivitas industri lainnya.
Di sisi lain, penjualan rumah berdasarkan nilai pada bulan Maret merosot 26,2% year-on-year, penurunan terdalam sejak Januari-Februari 2020, menurut perhitungan Reuters, menunjukkan penurunan yang semakin dalam di pasar properti.
(aji/aji)