Covid Ngamuk di China, Angka Kematian Sentuh 3.000 Orang!

News - MArtyasari Rizky, CNBC Indonesia
05 February 2023 12:20
Orang-orang mengunjungi pasar bunga Festival Musim Semi tradisional yang dibuka kembali setelah ditutup karena penyebaran virus corona Covid-19 di Guangzhou, di provinsi Guangdong selatan China pada 20 Januari 2023, menjelang perayaan Tahun Baru Imlek Kelinci yang jatuh pada Januari 22. (STR/AFP via Getty Images) Foto: Orang-orang mengunjungi pasar bunga Festival Musim Semi tradisional yang dibuka kembali setelah ditutup karena penyebaran virus corona Covid-19 di Guangzhou, di provinsi Guangdong selatan China pada 20 Januari 2023 (AFP via Getty Images/STR)

Jakarta, CNBC Indonesia - Hanya 4 hari, catatan kematioan sejak 27 Januari hingga 2 Februari 2023 telah mencatat ada sebanyak 3.273 kasus kematian karena virus Covid-19.

Dilansir dari detik.com (Minggu, 5/2/2023), menurut Pusat dan Pengendalian Pencegahan Penyakit China (CDC) 137 diantaranya meninggal karena mengalami gagal napas.

Secara kumulatif, angka kematian COVID-19 sejak 8 Desember menjadi 82.238 kasus, menurut data CDC. Beberapa ahli bahkan menduga perhitungan itu jauh dari fakta sebenarnya di lapangan.

Ada beberapa kasus COVID-19 yang meninggal di rumah dan tidak masuk dalam catatan pemerintah. Banyak dokter yang juga mengaku tidak mencatat kematian sebagai kasus COVID-19, menurut laporan Reuters.

Lonjakan kasus dan kematian COVID-19 terjadi saat China mendadak mengakhiri kebijakan zero COVID-19, di tengah imunitas warga yang rendah. Baik pasca vaksinasi maupun infeksi.

CDC mengatakan minggu lalu bahwa kematian harian terkait COVID di rumah sakit telah turun 79 persen sejak puncaknya, 4.273 pada 4 Januari.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Waduh! Kasus Covid-19 Meningkat 3 Kali Lipat


(RCI/dhf)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading