Harga Migor Curah Ogah Turun, Pak Jokowi Boleh Coba Jurus ini

News - Damiana Cut Emeria, CNBC Indonesia
19 April 2022 10:35
Antrean warga untuk mendapatkan minyak goreng di Pasar Senen, Jakarta, Kamis (17/3/2022). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki) Foto: Antrean warga untuk mendapatkan minyak goreng di Pasar Senen, Jakarta, Kamis (17/3/2022). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah disarankan menaikkan lagi besaran pungutan atas ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan turunannya. Langkah itu dinilai akan efektif menekan pergerakan harga minyak goreng (migor) di dalam negeri yang masih terus menanjak.

Lonjakan harga tak hanya terjadi di migor dalam kemasan yang harganya dilepas ke mekanisme pasar. Tapi, juga migor curah yang disubsidi pemerintah lewat dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

Founder dan Direktur Eksekutif Palm Oil Agribusiness Policy Institute (PASPI) Tungkot Sipayung mengatakan, dengan digelontorkannya bantuan langsung tunai (BLT) migor, secara tidak langsung harga eceran tertinggi (HET) tak berlalu lagi.

Hal itu, ujarnya, menyebabkan harga migor curah di dalam negeri menyesuaikan diri dengan harga olein dunia (dikurangi levy dan duty).

"Jadi kenaikan harga minyak goreng curah domestik naik dari Rp14000 menjadi sekitar Rp20.000-24.000," kata Tungkot kepada CNBC Indonesia, Senin (18/4/2022).

Banyak Distributor Nakal & Produsen Tak Penuhi Subsidi MigorFoto: CNBC Indonesia TV
Banyak Distributor Nakal & Produsen Tak Penuhi Subsidi Migor

Mengacu data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (Kemendag), harga rata-rata nasional migor curah pada 18 April 2022 perlahan melandai hingga jadi Rp17.600 per liter setelah mencapai Rp19.900 per liter di 15 April 2022.

Sementara Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) mencatat harga rata-rata nasional migor curah adalah Rp19.900 per kg.

Sedangkan HET migor curah yang ditetapkan pemerintah adalah Rp14.000 per liter dan Rp15.500 per kg.

"Harga CPO juga minyak nabati dunia saat ini belum menuju turun. Jika pemerintah merasa harga migor domestik masih terlalu tinggi, pemerintah bisa naikkan pungutan ekspor. Saat ini bea keluar dan levy sekitar US$575/ ton, sementara harga CPO dunia masih sekitar US$1600/ton. Artinya tarif pajak ekspor (duty+levy) masih sekitar 36%. Jika diperlukan untuk meredam kenaikan harga migor domestik (sementara) naikkan pajak ekspor (levy) sampai 50%," kata Tungkot.

Sebab, Tungkot menambahkan, jika BLT migor telah berlaku dan HET subsidi migor curah tetap berlaku, akan menjadi subsidi ganda.

"Jadi dengan BLT migor untuk sekitar 23 juta keluarga sebesar Rp300 ribu per 3 bulan, maka secara tak langsung subsidi migor curah (HET) dicabut. Itu sudah semacam isyarat," ujar Tungkot.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Terungkap, ini Cara Malaysia Amankan Harga Minyak Goreng


(dce/dce)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading