Neraca Perdagangan RI Surplus Terus, Tapi Awas Impor Migas

Maesaroh & Maesaroh, CNBC Indonesia
18 April 2022 15:13
Bukit Asam Perkuat Akselerasi Proyek Angkutan Batu Bara
Foto: Dok PTBA

Seperti pada bulan Februari, ekspor batu bara dan CPO masih menjadi primadona. Ekspor sektor pertambangan di bulan Maret mencapai US$ 5,4 miliar, naik 50,2% (mtm) dan melesat 143,9% (YoY). Salah satu pendorong utama ekspor pertambangan adalah bahan bakar mineral yang didominasi batu bara.

Ekspor bahan bakar mineral tercatat US$ 4,63 miliar, naik 54,5% (mtm). Secara akumulatif, ekspor bahan bakar mineral menembus US$ 8,87 miliar pada Januari-Maret atau melonjak 50%.


Sementara itu ekspor lemak dan minyak hewani/nabati yang didominasi CPO menembus US$ 3,07 miliar atau naik 27% dibandingkan bulan lalu. Secara akumulatif, ekspor lemak dan minyak hewani/nabati adalah US$ 7,91 miliar atau naik 13,7%

Komoditas lain yang mengalami lonjakan ekspor adalah nikel dan barang daripadanya. Pada Maret, ekspor nikel mencapai US$ 569,7 juta atau naik 184% dibandingkan bulan sebelumnya. Ekspor besi dan baja juga melonjak 37,2% dibandingkan Februari yakni menjadi US$ 2,56 miliar.

Kenaikan ekspor batu bara memang sudah diprediksi mengingat tingginya permintaan komoditas tersebut setelah Rusia menyerbu Ukraina. Rusia merupakan eksportir terbesar batu bara di dunia setelah Indonesia dan Australia.

Perang membuat pengiriman dari negara tersebut terganggu karena jalur distribusi terganggu. Sejumlah negara juga memberikan sanksi kepada Rusia sebagai bentuk protes perang yang semakin menyulitkan Rusia dalam melakukan pembelian, seperti pemblokiran sistem keuangan dunia Society Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT).


Kondisi tersebut membuat banyak negara menjadi salah satu alternatif pemasok batu bara bagi negara-negara yang selama ini menggantungkan pasokan batu bara dari Rusia. Indonesia menjadi salah satu alternatif pemasok tersebut.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan pengiriman batu bara ke negara-negara Uni Eropa sudah mulai menunjukkan peningkatan di Maret. Artinya, sebelum Uni Eropa mengumumkan larangan impor batu bara dari Rusia, ekspor batu bara Indonesia ke Uni Eropa sudah merangkak naik.

"Ke Uni Eropa sudah terjadi di Maret terutama ke Belanda, Italia, dan Jerman," tutur Margo, saat konferensi pers, Senin (18/4/2022).

Margo menambahkan Belanja kini menjadi tujuan ekspor nomor tujuh bagi batu bara Indonesia sementara Italia nomor 15 dan Jerman ada di urutan ke-19.
Ekspor batu bara sudah melonjak tajam di Februari lalu setelah pemerintah membuka kembali kran ekspor sang batu hitam. Jika merunut pada data BPS dalam setahun terakhir, nilai ekspor bahan bakar mineral di Maret tahun ini adalah yang tertinggi.

Namun, perang juga membuat ekspor Indonesia ke Rusia dan Ukraina terhambat. Ekspor Indonesia ke Rusia turun US$ 88,1 juta pada Maret 2022 dibandingkan bulan sebelumnya. Sedangkan ke Ukraina, berkurang US$ 23,3 juta.

Komoditas ekspor yang turun ke Rusia adalah lemak dan minyak hewan/nabati, kemudian mesin dan perlengkapan elektrik sementara ke Ukraina adalah lemak dan minyak hewan/nabati, serta kertas karton dan barang daripadanya.


(mae/mae)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular