Sebulan Harga Minyak Goreng Naik 29%! Aduh Gusti...

Maesaroh & Maesaroh, CNBC Indonesia
18 April 2022 13:16
Minyak Goreng Kemasan di Lotte Grosir
Foto: Pengunjung melihat minyak goreng kemasan yang dijual di Lotte Grosir, Alam Sutera, Tagerang Selatan, Jumat (18/3/2022). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga sejumlah bahan pokok terus merangkak naik dua pekan menjelang Hari Raya Idul Fitri mulai dari minyak goreng, gula pasir, hingga tepung terigu. Harga minyak goreng di Sulawesi Tenggara bahan masih dibanderol Rp 52.000 per kg.

Merujuk pada data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN), harga minyak goreng kemasan bermerk 1 pada Jumat (14/4), ada di kisaran Rp 26.600 per kg. Harga tersebut naik 1,3% dibandingkan pekan lalu. Dalam sebulan, harga minyak goreng sudah melesat 29%. Harga minyak goreng saat ini adalah yang termahal dalam setahun terakhir.


Harga minyak goreng di beberapa provinsi bahkan tembus di atas Rp 30.000. Harga minyak goreng termahal ada di Provinsi Sulawesi Tenggara yakni Rp 52.250 per kg sementara termurah ada di Provinsi Yogyakarta yakni Rp 19.500 per kg. Yogyakarta juga menjadi satu-satunya provinsi di mana minyak goreng dijual dengan harga di bawah Rp 20.000.

Selain Sulawesi Tenggara, harga minyak goreng dengan harga jual yang sangat mahal juga terjadi di Provinsi Papua Barat (Rp 34.750), dan Gorontalo (Rp 34.100).

Di Kalimantan, harga minyak goreng juga masih tinggi. Di Kalimantan Timur, minyak goreng dijual dengan harga Rp 29.900 sementara di Kalimantan Tengah Rp 27.550 Di ibu kota Jakarta, harga minyak goreng masih dijual dengan harga Rp 26.000.

Menteri Perdagangan M.Lutfi, pekan lalu, mengakui harga minyak goreng curah juga masih relatif tinggi. Di Pasar Rawamangun (Jakarta) minyak goreng curah dijual dengan harga Rp 16.000/kg, jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) nya yakni Rp 14.000.

"Kondisi harga ini akan terus membaik dan diharapkan sesuai dengan harga yang ditentukan Pemerintah sebelum Lebaran, sesuai HET Rp14.000/liter," tutur Lutfi, pekan lalu.

Harga minyak goreng sudah merangkak naik sejak akhir November lalu dari Rp 18.000 per kg menjadi di kisaran Rp 22.000 per kg di akhir tahun. Kenaikan harga minyak goreng dipicu oleh melonjaknya harga minyak sawit mentah (CPO) di pasar internasional.

Untuk menekan harga, pemerintah semula memberlakukan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng pada 1 Februari. Namun, HET malah membuat minyak goreng langka.

Kelangkaan minyak goreng membuat pemerintah menyerah dan memutuskan untuk melepas minyak goreng sesuai harga pasar mulai 17 Maret. Sementara itu, minyak goreng curah akan tetap dijual dengan HET.

Selain minyak goreng, tepung terigu dan gula pasir juga naik signifikan menjelang Lebaran. Kedua bahan pangan ini merupakan bahan baku untuk pembuatan kue, terutama kue lebaran.

Harga gula pasir lokal sudah merangkak naik dari Rp 14.600 di awal April menjadi Rp 14.800 pekan lalu. Dalam sebulan, harga gula pasir sudah melonjak 4,1% dan dalam setahun 11%. 

Harga gula pasir termahal ada di Provinsi Papua Barat yakni Rp 16.750 per kg dan Papua (Rp 16.500) sementara termurah ada di Provinsi Kepulauan Riau (Rp 11.500).


Harga daging sapi juga terus merangkak naik dari Rp 133.000 per kg di akhir Maret menjadi Rp 134.200 per kg pekan lalu. Sepanjang tahun ini, harga daging sapi sudah melonjak 4,3%.

Lutfi mengatakan kenaikan ini disebabkan harga bakalan dari luar negeri yang meningkat. Untuk itu, pasokan daging sapi akan diseimbangkan dengan pasokan beberapa produk lain, seperti daging beku.

Senin (11/4/2022), sebanyak 2.000 ekor sapi bakalan asal Queensland, Australia tiba di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Pemasukan sapi bakalan ini diharapkan bisa menambah stok di dalam negeri yang tengah bergejolak akibat lonjakan harga. 


Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, mengatakan konsumsi daging saat Lebaran biasanya meningkat hingga dua kali lipat dibandingkan bulan-bulan biasa yang sekitar 58 ribu ton. Sementara itu, Ketua Jaringan Pemotongan dan Pedagang Daging Indonesia (Jappdi) Asnawi mengatakan kenaikan harga daging sapi karena berkurangnya pasokan.

"Kalau saya lihat stok tidak aman. Stok untuk Jabodetabek itu 24.100 ekor sementara kebutuhan lebih dari itu," tutur Asnawi dalam Profit CNBC Indonesia TV, Senin (18/4/2022).

Tidak mau ketinggalan, harga tepung terigu juga terus naik. Berdasarkan infopangan.jakarta.go.id, tepung terigu dijual dengan harga Rp 9.014 per kg sementara bulan lalu masih di kisaran Rp 8.800 per kg.

Berdasarkan info pangan Jakarta, Senin (18/4), harga daging sapi  (semur) di Pasar Mayestik Jakarta sudah mencapai Rp 150.000 per kg sementara harga rata-rata di Jakarta ada di kisaran Rp 138.000 per kg.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular