
Terkuak! Satgas Pangan Cium Ada yang Curang Soal Migor

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah menegaskan pasokan bahan baku minyak goreng atau CPO sangat cukup sehingga harusnya bisa memasok kebutuhan produksi minyak goreng. Namun, di lapangan ada hambatan distribusi ataupun ada penyaluran yang tidak sesuai dengan peruntukan.
Dirjen Perdagangan Dalam Negri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan mengungkapkan, pihaknya bekerja sama dengan Satgas Pangan Polri menyelidiki indikasi penyelewengan distribusi minyak goreng (migor).
Oke mengatakan, selama periode kebijakan wajib pemenuhan kebutuhan dalam negeri (domestic market obligation/ DMO) minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO) dan turunannya sebanyak 20%, pihaknya telah menerbitkan 162 persetujuan ekspor bagi 59 eksportir CPO dan turunannya.
Dimana laporan realisasi DMO mencapai 720 ribu ton atau sekitar 20,7% dari total ekspor CPO dan turunannya. Dari angka itu telah didistribusikan 529 ribu ton atau 73,4% dari yang dilaporkan dalam bentuk migor curah dan kemasan kepada masyarakat, baik pasar tradisional maupun ritel modern.
"Sangat banyak. Jika melihat kebutuhan konsumsi rumah tangga yang hanya 327 juta liter per bulan, realisasi distribusi migor hasil DMO telah melebihi hingga 1,5 kali kebutuhan konsumsi nasional," kata Oke saat memberi sambutan virtual dalam Webinar Nasional Badan Logistik dan Rantai Pasok Kadin disiarkan akun Youtube Kadin Indonesia, Rabu (13/4/2022).
Hanya saja, lanjut dia, terjadi kekosongan stok di pasar rakyat maupun ritel modern.
"Hasil analisis kami, ada hambatan distribusi ataupun ada penyaluran yang tidak sesuai dengan peruntukan. Terkait indikasi dimaksud kami intensif berkomunikasi dengan Satgas Pangan untuk kemungkinan dilakukan penyelidikan. Atau jika ditemukan ke tingkat penyidikan atas dugaan kecurangan dimaksud," kata Oke.
Akibat kondisi kritis tersebut, pemerintah kemudian mengeluarkan paket kebijakan baru yang melibatkan segala sektor untuk mendorong ketersediaan migor.
Yakni, melepas harga migor ke mekanisme pasar, memberi subsidi agar harga eceran tertinggi migor curah Rp14.000 per liter atau Rp15.500 per kg, dibarengi jaminan pasokan migor curah melalui ketentuan Menteri Perindustrian.
"Untuk mengawal kebijakan pemerintah terus melakukan evaluasi penyaluran migor dipimpin Kemenko bidang Perekonomian. Kami berharap ketersediaan migor terjaga. Pemerintah juga memberikan BLT migor Rpp100 ribu per bulan bagi 20,6 juta kelompok penerima manfaat," kata Oke.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jarang-Jarang Harga Minyak Goreng Ngamuk, Ini Sebabnya