
Ada MotoGP Effect, Harga Rumah di Lombok 'Meledak'

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga rumah di Lombok merangkak naik imbas gelaran MotoGP Mandalika 2022. Hal ini tak lepas dari kenaikan harga tanah yang juga melonjak hingga 10 kali lipat.
Salah satunya terlihat ketika Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) membangun area pemukiman di wilayah Kuta, Lombok. Awal pembangunan, harganya hanya sebesar Rp50-100 ribu per meter persegi. Saat ini, harganya sudah merangkak naik sampai Rp500 ribu hingga 1 juta per meter persegi.
Kenaikan harga itu sangat erat terkait dengan penyelenggaraan event berskala internasional, mulai dari World Superbike (WSBK) 2021 hingga MotoGP 2022. Bahkan nama kedua bakal berlangsung beberapa tahun ke depan karena durasi kontrak yang mencapai 10 tahun.
"Hal ini memicu lebih banyak transaksi yang mengakibatkan nilai tanah di sekitar Kawasan Mandalika meningkat secara eksponensial belum lama ini," ujar Head of Research & Consultancy Savills Indonesia Anton Sitorus dikutip dalam Market in Minutes Savills Research.
Selain itu, harga tanah yang berlokasi lebih strategis, yakni di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) nilainya berkali-kali lipat lebih besar, yakni mencapai Rp 25 juta hingga Rp50 juta per meter persegi.
Selain itu, harga tanah di kota lainnya yakni Mataram serta Senggigi juga naik. Padahal, jarak Sirkuit Mandalika hingga Mataram mencapai 50 km. Sementara Mandalika ke Senggigi mencapai 69 km. Multiplier efect pun sudah terlihat.
"Nilai tanah di daerah tetangga seperti kota Mataram dan Senggigi juga telah terpengaruh karena minat dari investor lokal terus tumbuh karena MotoGP," katanya.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dihantam Covid, Pasar Rumah Elit RI Masih Tetap 'Kinclong'