Fakta! Serangan Covid-19 Omicron di RI Sudah Reda...

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
01 March 2022 14:29
Sejumlah warga antre untuk melakukan test swab di GSI Lab (Genomik Solidaritas Indonesia Laboratorium) (CNBC Indonesia/Andrean kristianto)
Foto: Sejumlah warga antre untuk melakukan test swab di GSI Lab (Genomik Solidaritas Indonesia Laboratorium) (CNBC Indonesia/Andrean kristianto)

Penyebaran virus corona varian Omicron membuat pemerintah mengetatkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Di Jakarta, misalnya, PPKM naik menjadi Level 3.

Peningkatan kasus positif, plus pengetatan PPKM, membuat masyarakat memilih berdiam di rumah. Sepanjang 1-25 Februari 2022, rata-rata aktivitas masyarakat di rumah adalah 9,48% lebih banyak dibandingkan masa sebelum pandemi pada awal 2020. Lebih tinggi dibandingkan Januari 2022 yang rata-ratanya 5,26%.

Perkembangan ini kemudian mempengaruhi aspek perekonomian. IHS Markit melaporkan aktivitas manufaktur Indonesia yang dicerminkan dengan Purchasing Managers' Index (PMI) berada di 51,2. Turun dibandingkan Januari 2022 yang tercatat 53,7.

"Produksi manufaktur masih tumbuh, tetapi laju pertumbuhannya melambat karena peningkatan kasus positif Covid-19. Usaha baru, termasuk yang berorientasi ekspor, mengalami perlambatan pertumbuhan penjualan yang juga gara-gara pandemi," papar keterangan tertulis IHS Markit.

Akibat pandemi yang kembali menggila, kepercayaan dunia usaha di sektor manufaktur turun ke titik terendah dalam 21 bulan. Namun, dunia usaha masih yakin bahwa pada saatnya pandemi akan kembali terkontrol sehingga ekonomi bisa dipacu lebih cepat.

"Kembali mengganasnya pandemi menjadi pemberat kinerja industri manufaktur Indonesia. Permintaan dan produksi terhambat, karena adanya pengetatan pembatasan sosial.

"Ke depan, seiring dengan gelombang serangan varian Omicron yang mulai mereda, permintaan akan kembali meningkat. Secara umum, sentimen di sektor manufaktur Indonesia masih positif. Pertumbuhan ekonomi kuartal I-2022 mungkin akan terpengaruh (oleh pandemi), tetapi kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi untuk keseluruhan 2022 bisa mencapai 5,1%," papar Jingyi Pan, Economics Associate Director IHS Markit.

Halaman Selanjutnya --> Sudah Saatnya PPKM Longgar?

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular