Jauh Panggang Dari Api! RI Urutan Ke-40 Soal Investasi Energi

Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia
15 February 2022 19:07
Ilustrasi (Photo by Appolinary Kalashnikova on Unsplash)
Foto: Ilustrasi (Photo by Appolinary Kalashnikova on Unsplash)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia tercatat masih tertinggal dalam investasi di sektor energi hijau. Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) mencatat bahwa sampai saat ini Indonesia masih di urutan ke-40 dalam daya tarik investasi di sektor energi baru dan terbarukan (EBT) itu.

"Memang ini investment attractivness negara-negara terhadap renewable energy, dan dapat disayangkan bahwa kita masih di kisaran angka 40 turun naik turun naik, belum 20 besar apalagi 10 besar," terang Staf Khusus Menteri Investasi/ Kepala BKPM RI, Pradana Indraputra, dalam Media Briefing Asosiasi Energi Surya Indonesia terkait kendala PLTS atap di segmen commercial and industry (C&I), Selasa (15/2/2022).

Pradana menilai, menariknya investasi di Indonesia ini menjadi pekerjaan rumah bersama, oleh karena itu ia berharap supaya investasi di sektor ini bisa meningkat dan ramah, sehingga pengembangan EBT dan pemanfaatannya bisa berjalan untuk mengejar target net zero emission atau netral karbon di tahun 2060.

Pradana menyampaikan, bahwa pemerintah berkomitmen untuk terus mendukung Special Operations Executive (SOE) dan private sector dalam transisi energi. Adapun transisi energi ini akan menjadi perhatian khusus pemerintah dengan akan diadakannya G20 di Indonesia yang akan membahas Sustainable Energy Transition sebagai salah satu bahasannya.

"Ini menjadi salah satu sinyal bahwa pemerintah memang selalu mempertimbangkan isu ini sebagai isu yang penting," ujar Pradana.

Lebih lanjut, Indra menegaskan dalam konteks investasi, memang betul bahwa dunia sedang berubah, yang membuat pemerintah berfokus melakukan hilirisasi industri seperti baterai untuk mobil listrik.

"Karena kamu sadar dunia akan menjadi lebih hijau dan sehat. Makannya Kementerian Investasi/BKPM melakukan inisiatif untuk mendorong adanya hilirisasi industri," tambahnya.

Fokus pemerintah terhadap transisi energi juga tidak lepas dari data yang menunjukkan bahwa Indonesia tercatat berada di peringkat 8 dalam menyumbang emisi karbon terbesar di dunia.

"Indonesia menjadi PR bersama. Memang kita masih agak naik namun kita sudah melandai. Itu yang menjadi pertanda baik. Transisi ini sudah dilakukan dan sedang berjalan," pungkasnya.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pantas EBT Minim, Harganya Lebih Tinggi dari Tarif Listrik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular