Efek Tol Laut Jokowi, Harga Sembako Lebih Murah!

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Kamis, 03/02/2022 09:30 WIB
Foto: Presiden Joko Widodo membagikan bantuan langsung tunai bagi para pedagang kaki lima dan warung di Pasar Porsea, Kabupaten Toba, Provinsi Sumatera Utara, pada Rabu, 2 Februari 2022. Bantuan sebesar Rp1,2 juta per orang tersebut diharapkan bisa membantu meringankan beban para pedagang yang terdampak pandemi Covid-19. (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Program tol laut terus di genjot oleh pemerintah untuk menekan disparitas harga di wilayah terpencil RI. Salah satu wilayah yang berhasil tol laut Tahuna yang berada di kabupaten Sangihe.

Tol Laut trayek Surabaya (Pelabuhan Tanjung Perak) Makassar (Pelabuhan Soekarno Hatta)-Sangihe (Pelabuhan Tahuna) biasa mengangkut logistik barang kebutuhan pokok dan barang penting lainnya. Pelabuhan Tahuna memiliki panjang dermaga 325 meter dan draft maksimal -17 meter.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kepulauan Sangihe Vera Masora mengatakan tol laut membawa dampak besar bagi ekonomi rakyat.


"Kalau ada yang bilang tol laut gak ada gunanya saya berani tantang," kata Vera, mengutip keterangan resmi, Kamis (3/2/2022).

Harga kebutuhan pokok si Sangihe jadi lebih murah daripada Manado. Seperti harga minyak goreng yang saat ini hanya belasan ribu, sementara di Manado bisa mencapai Rp22.000.

Muatan datang dan balik trayek tol laut dari total 106 pelabuhan singgah juga terus meningkat. Di Pelabuhan Tahuna menerima 94 - 120 buah kontainer berisi bahan pokok dan mengirim muatan balik 60 - 70 kontainer dari hasil daerah. Seperti kopra, kayu kelapa, arang tempurung, pala, cengkeh dan juga ikan.

Sayangnya fasilitas pelabuhan seperti crane darat, alat bongkar muat forklift, tronton masih kurang. Selain itu masalah lain adalah kebutuhan asuransi barang, keamanan barang serta pengenaan pajak.

Asisten Deputi Infrastruktur Pengembangan Wilayah Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Djoko Hartoyo, mengatakan Sangihe memiliki sumber daya alam yang melimpah. Sehingga penambahan volume bisa dilakukan karena kapasitas angkut saat ini 350 TEUs.

Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Luthfi Rahman
aktifitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Salah satunya dari perusahaan PT Nukla Mitra Indo Indah yang memproduksi olahan kepala, mulai dari coco peat dan coco sebanyak ratusan ton per bulan. Paling tidak menurut Djoko perusahaan itu bisa menyumbang 40 kontainer per bulan untuk tol laut di Tahuna.

"Masih banyak hasil bumi yang dapat diolah, Sangihe memiliki potensi wisata juga karena banyak pantai dan obyek kapal tenggelam," jelasnya.


(dce/dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Indonesia Diramal Kembali Deflasi di Mei 2025