Fakta Soal Omicron Ini Melegakan, Tapi Tetap Taat Prokes Ya!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
Rabu, 19/01/2022 05:50 WIB
Foto: Suasana belajar mengajar pembelajaran tatap muka di sekolah SDN 14 Pagi Pondok labu, Jakarta, Senin (30/8/2021). Sekolah tatap muka resmi dilaksanakan kembali untuk 610 sekolah di DKI Jakarta (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) yang sempat mereda kini kembali meneror Indonesia. Kehadiran virus corona varian omicron membuat peta permainan berubah.

Kementerian Kesehatan melaporkan kasus harian positif corona pada18 Januari 2022 mencapai 1.362 orang . Ini adalah rekor tertinggi sejak 8 Oktober 2021.


Dalam seminggu terakhir, rata-rata kasus harian adalah 904 orang per hari. Melonjak dibandingkan rerata sepekan sebelumnya yakni 531 orang setiap harinya. Artinya, terjadi kenaikan 70,24%.

Adalah virus corona varian omicron yang membuat angka kasus positif melonjak. Per 17 Januari 2022, Kementerian Kesehatan mencatat ada 840 orang pasien positif omicron di Indonesia.

Dari angka tersebut, 609 orang (72,5%) adalah Pelaku Perjalanan Luar Negeri/PPLN. Pasien positif omicron berstatus PPLN terbanyak datang dari Arab Saudi.

Sumber: Kementerian Kesehatan

Perlahan tetapi pasti, kenaikan kasus positif mulai membebani sistem pelayanan kesehatan nasional. Tingkat keterisian ranjang rumah sakit (Bed Occupancy Rate/BOR) merangkak naik.

Per 16 Januari 2022, BOR nasional ada di 6%. Memang masih relatif rendah, jauh di bawah kala virus corona varian delta meneror Ibu Pertiwi pada kuartal III-2021. Akan tetapi, BPR 6% itu adalah yang tertinggi sejak awal Oktober tahun lalu.

Hal yang perlu dicermati adalah BOR di Provinsi DKI Jakarta. Kini, BOR di provinsi pimpinan Gubernur Anies Rasyid Baswedan ini sudah berada di atas 30%. Kali terakhir BOR di Ibu Kota berada di atas 30% adalah pada pertengahan Agustus 2021.

Halaman Selanjutnya --> Simak, Ada Fakta Melegakan Soal Omicron


(aji/aji)
Pages