Harga Melejit, Siapa 'Raksasa' Pabrik Minyak Goreng di RI?

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga CPO terus melonjak sejak sejak tahun 2021 dan cetak rekor di level RM5.071 per metrik ton di Oktober dan November 2021. Saat bersamaan produk hilir sawit khususnya minyak goreng juga ikut 'terbang'.
Pasar minyak goreng Indonesia saat ini diramaikan sejumlah merek, baik kemasan premium mapun non premium.
Berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), secara nasional harga minyak goreng curah pada 29 Desember lalu hanya Rp 18.400/Kg. Pada 5 Januari 2022 atau kemarin, menyentuh Rp 18.550/Kg, atau naik 0,81%
Kemudian Minyak Goreng Kemasan Bermerk 1 pada 30 Desember 2021 harganya Rp 20.600/Kg. Sementara kemarin menjadi Rp 20.800/Kg, naik 0,97%. Begitu juga Minyak Goreng Kemasan Bermerk 2. Di mana pada 30 Desember masih Rp20.030/Kg, kemarin menjadi Rp Rp 20.300/Kg atau meningkat 1,34%.
Booming komoditas termasuk CPO ini menambah pundi-pundi konglomerasi sawit di Indonesia dari lonjakan ekspor dan harga menambah katalis positif bagi saham-saham konglomerasi di sektor sawit.
Data terbaru Forbes merilis daftar orang terkaya Indonesia tahun 2021. Dalam daftar 10 orang terkaya di Indonesia, ada nama keluarga Widjaja, Anthoni Salim, dan Bachtiar Karim. Nama-nama yang tak asing di industri kelapa sawit.
Keluarga Widjaja, pemilik Sinar Mas Group menempati urutan kedua daftar orang terkaya Indonesia 2021 versi Forbes. Disusul Anthoni Salim dengan bisnis Grup Salim. Dan, Bachtiar Karim pemilik grup Musim Mas menempati urutan ke-10.
Kemudian ada Martua Sitorus dan Theodore Rachmat, konglomerat sawit yang menempati posisi ke-14 dan 15.
Martua adalah pemilik grup Wilmar, sedangkan Theodore memiliki bisnis sawit grup Triputra. Juga ada Sukanto Tanoto dengan sayap bisnisnya, Royal Golden Eagle International.
Jika ditelisik, grup bisnis sawit tersebut juga memiliki unit usaha yang memproduksi minyak goreng kemasan bermerek di Indonesia.
Baik di pasar modern maupun tradisional, sejumlah merek minyak goreng tidak lagi asing bagi konsumen. Bahkan, merek-merek tersebut biasanya mendominasi rak-rak pedagang karena jadi pilihan pertama pembeli. Ada Filma milik Sinar Mas, Bimoli milik grup Salim, Sania dan Fortune milik Wilmar, Sunco milik Musim Mas, dan Camar milik Apical, salah satu sayap bisnis milik Sukanto Tanoto.
Pemerintah tak tinggal diam, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam jumpa pers stabilisasi harga minyak goreng di Jakarta, Rabu (5/1/2022), pemerintah akan menerjunkan pabrikan minyak goreng ini ikut berperan menekan laju harga minyak goreng yang terus melambung. Pabrik-pabrik yang sebagian juga dimiliki konglomerat sawit Indonesia di atas. Sebanyak 70 produsen minyak goreng di Indonesia akan melakukan operasi pasar membantu pemerintah meredam harga.
[Gambas:Video CNBC]
Ada Fenomena Migor Ludes di Minimarket, Bos Ritel Buka Suara!
(hoi/hoi)