Terungkap Masalah Dunia yang Bikin Jokowi Pening! Apa Itu?

News - Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
18 November 2021 14:10
Pidato Kunci Presiden RI, Jokowi pada Kompas100 CEO Forum, 18 November 2021. (Tangkapan Layar Youtube) Foto: Pidato Kunci Presiden RI, Jokowi pada Kompas100 CEO Forum, 18 November 2021. (Tangkapan Layar Youtube)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) telah mengubah dunia. Setelah pandemi sedikit mereda, masalah tidak selesai begitu saja.

Ketika kasus positif corona di berbagai negara mulai melandai, pemerintah pun melonggarkan pembatasan sosial (social distancing). Aktivitas dan mobilitas masyarakat naik, permintaan barang dan jasa melonjak.

Namun di sisi lain, pasokan belum bisa mengikuti. Dunia usaha belum pulih betul, masih 'berdarah-darah' akibat pukulan pandemi selama setahun terakhir.

Saat permintaan mulai meningkat, dunia usaha tidak bisa begitu saja menambah kapasitas produksi. Ini tercermin dari data aktivitas manufaktur yang diukur dengan Purchasing Managers' Index (PMI) keluaran IHS Markit.

Pada Oktober 2021, PMI manufaktur global tercatat 54,3. Hanya naik tipis 0,2 poin dibandingkan bulan sebelumnya, pertanda ekspansi produksi belum bisa digenjot.

"Ekspansi industri manufaktur dunia berada di laju terlemah selama fase peningkatan dalam 16 bulan terakhir. Output industri terkendala oleh gangguan pasokan bahan baku yang menyebabkan kelangkaan, kenaikan biaya produksi, dan nyaris melumpuhkan arus perdagangan internasional," sebut laporan IHS Markit.

Soal arus perdagangan global yang mampet, IHS Markit tidak main-main. Per 17 November 2021, Baltic Dry Index (yang mengukur geliat arus perdagangan dunia) berada di 2.430. Ini adalah yang terendah sejak 8 Juni 2021, menandakan arus perdagangan sedang sangat lemah.

Belum lagi ada masalah baru yakni krisis energi dunia. Kenaikan harga komoditas energi mulai dari batu bara, gas alam, hingga minyak bumi menambah beban biaya produksi.

Mahalnya harga batu bara sempat memukul China, negara eksportir terbesar dunia. Batu bara menyumbang sekitar 60% dari sumber energi primer pembangkit listrik di China.

Saat pasokan batu bara langka dan harganya mahal, kondisi kelistrikan di Negeri Tirai Bambu sempat bermasalah. Pemerintah terpaksa melakukan pemadaman listrik bergilir. Byar pet seperti ini tentu membuat produksi semakin terkendala.

Halaman Selanjutnya --> Harga-harga Melambung Tinggi

Harga-harga Melambung Tinggi
BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :
1 2

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading