Analisis

Ini Obat 'Kanker' Stagflasi! Sakit, tapi Mau Gimana Lagi...

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
14 November 2021 13:55
mata uang rupiah dolar dollar Bank Mandiri
Foto: Ilustrasi Rupiah dan Dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jadi, bagaimana caranya mengobati 'kanker' stagflasi yang menggerus perekonomian dunia?

Henry Curr, Redaktur The Economist, menyebut satu-satunya jalan untuk membawa keseimbangan adalah mengerem permintaan. Sebab masalah produksi adalah kenyataan yang tidak bisa dihindari, harus diterima.

"Untuk saat ini, rantai pasok sudah di batas maksimal. Trik mendorong konsumsi untuk merangsang ekspansi produksi sudah tidak bisa dilakukan," tulis Curr dalam opini berujudul Will the World Economy Return to Normal in 2022?

Solusi yang tersedia, lanjut Curr, memang sakit. Plus, tidak akan populis di mata rakyat.

Mau tidak mau, suka tidak suka, Curr menilai bank sentral harus mulai menaikkan suku bunga. Dengan begitu, permintaan akan tertahan sehingga bisa menyesuaikan dengan pasokan yang masih terhambat. Harmoni alam akan tercipta.

"Bank sentral harus menurunkan daya beli masyarakat dengan menaikkan suku bunga. Dengan begitu, harapannya tidak ada inflasi yang berlebihan selagi sisi pasokan menyesuaikan diri," tegas Curr.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular