
Duh! AS-China Ribut Lagi, Biden 'Diamuk' Xi Jinping

Jakarta, CNBC Indonesia - China memanas ke Amerika Serikat (AS) Rabu (3/11/2021). Negeri itu membalas kritik pedas dari Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.
Biden dalam KTT iklim COP 26 di Glasgow, menuding China tidak menunjukkan kepemimpinannya akan isu iklim. Ini akibat Presiden Xi Jinping absen dalam acara PBB itu.
China sendiri merupakan negara penghasil emisi terbesar di bumi. Karenanya AS menganggap kedatangan sang presiden, yang belum pernah melakukan kunjungan kerja ke luar negeri sejak pandemi Covid menyerang 2020, perlu.
"Tindakan lebih nyata dibanding sekedar kata-kata," kata Juru Bicara kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin membalas Biden, dikutip AFP, Kamis (4/11/2021).
"Yang kita butuhkan untuk menghadapi perubahan iklim adalah tindakan nyata bukan kata-kata kosong. Tindakan China dalam menanggapi perubahan iklim adalah nyata."
Di kesempatan yang sama, ia juga mencemooh AS dengan mengungkit masa kala negeri itu menarik diri dari "Perjanjian Iklim Paris" di masa Donald Trump. Ia mengatakan AS sendiri telah merusak tata kelola iklim global dan implementasi dari perjanjian tersebut.
Trump menjadi presiden AS ke-45 sebelum Biden. Ia kala itu menganggap perjanjian tersebut dapat merugikan AS hingga US$ 3 triliun per tahun, termasuk menghilangkan banyak pekerjaan warganya.
Sebelumnya, dalam KTT Glasgow, Biden menyebut ketidakhadiran Xi Jinping dalam pertemuan itu adalah kesalahan besar. Menurut dirinya, China tak bisa memperlihatkan sosok sebagai pemimpin.
"Seluruh dunia melihat China dan berkata 'nilai' apa jadi yang mereka berikan?," kritiknya.
Hal sama juga diarahkannya ke Presiden Rusia Vladimir Putin. Menurutnya Rusia memiliki masalah iklim yang serius tapi Putin juga tak hadir.
"Dia memiliki masalah iklim yang serius," katanya lagi ke negara yang menjadi penghasil emisi ke-4 terbesar dunia itu.
AS juga menjadi salah satu negara penghasil emisi terbesar. Di masa Barrack Obama, negeri itu berjanji memberi dana menangani masalah iklim US$ 3 miliar ke global.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Baik AS-China, Xi Jinping & Biden Segera Ketemuan
