
Ini Nyata! Gegara RI, Singapura Bisa Hidup dalam Kegelapan

Sementara itu Deputi Keuangan dan Monetisasi SKK Migas Arief Setiawan Handoko menyampaikan kebutuhan ekspor gas pipa dari RI ke Singapura hingga akhir tahun ini diperkirakan akan meningkat dibandingkan rata-rata hingga akhir September 2021 lalu.
SKK Migas mencatat, realisasi kebutuhan gas pipa ekspor sampai dengan September 2021 rata-rata 737,2 miliar British thermal unit per hari (BBTUD). Menurutnya pada Oktober sampai Desember 2021 diproyeksikan kebutuhan ekspor gas pipa ke Singapura akan naik menjadi 850 BBTUD.
Dengan demikian, perkiraan kebutuhan gas pipa yang diekspor ke Singapura pada 2021 ini akan naik menjadi 765 BBTUD.
"Pemanfaatan gas bumi yang melalui pipa kita tahu sebagian gas kita ada yang kita ekspor. Sampai September 2021 antara kebutuhan dan pasokan masih balance, tapi di Oktober-Desember 2021 diperkirakan ada selisih (defisit gas)," paparnya dalam konferensi pers, Selasa (19/10/2021).
Dia mengatakan saat ini rata-rata pasokan gas ke Singapura masih sesuai dengan kesepakatan kontrak yang ada antara Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Indonesia, baik di Sumatera maupun Natuna, dan pembeli Singapura.
Arief menyebut, rata-rata pasokan gas pipa nasional hingga September 2021 mencapai 3.789,77 BBTUD. Namun sampai akhir Desember diperkirakan pasokan gas tidak akan meningkat tajam. Pada Oktober 2021, pasokan gas diperkirakan mencapai 3.880,1 BBTUD, November 3.946,4 BBTUD, dan Desember 3.946,4 BBTUD.
Dengan demikian, rata-rata pasokan gas pipa selama tahun 2021 ini diperkirakan mencapai 3.890,94 BBTUD.
"Perkiraan kebutuhan pembeli ekspor adalah berdasarkan angka MDQ (Maximum Daily Quantity) dikarenakan pembeli dapat melakukan nominasi hingga MDQ," ujarnya.
Dia mengatakan, hingga September 2021 tidak ada selisih kekurangan gas antara pasokan dan penjualan gas, baik ekspor maupun domestik, karena itu merupakan angka rata-rata realisasi penyerapan gas bumi dan tidak dibandingkan dengan kebutuhan gas bumi.
Namun bila kebutuhan ekspor gas ke Singapura tersebut meningkat hingga akhir tahun, maka diperkirakan memang ada defisit pasokan gas hingga 232,59 BBTUD. Namun demikian, pihaknya akan berupaya agar kontrak gas bisa dipenuhi.
"SKK Migas bersama KKKS akan terus berusaha menjaga tingkat produksi gas dan memenuhi kebutuhan gas bumi sesuai kontrak," ucapnya.
[Gambas:Video CNBC]