
Ku Menangis... Harga Telur Kian Tipis, Pedagang Makin Miris!

Sepertinya daya beli rakyat Ibu Pertiwi belum pulih seperti sedia kala. Masalah di permintaan, penurunan daya beli, terekam di inflasi inti.
Pada September 2021, inflasi inti tercatat 1,3% yoy. Melambat dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 1,31% yoy dan menjadi yang terendah sejak April 2021.
Walau sudah lumayan lama berlalu, tetapi dampak kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ketat pada Juli-Agustus masih terasa. Permintaan belum pulih seperti dulu lagi.
Ini terlihat dari data penjualan ritel. Bank Indonesia (BI) mengumumkan penjualan ritel yang dicerminkan oleh Indeks Penjualan Riil pada Agustus 2021 sebesar 192,5. Naik 2,1% dari bulan sebelumnya (month-to-month/mtm) tetapi masih terkontraksi 2,1% dibandingkan Agustus 2020.
Keengganan masyarakat untuk berbelanja juga terlihat di Indeks Keyakinan Konsumen (IKK). Pada Juli dan Agustus 2021, IKK tercatat masih-masing 80,2 dan 77,3.
IKK menggunakan angka 100 sebagai titik mula. Kalau masih di bawah 100, maka konsumen pesimistis dalam memandang kondisi ekonomi saat ini hingga enam bulan ke depan.
"Pada Agustus 2021, persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini melemah dari bulan sebelumnya, ditengarai sejalan dengan masih berlanjutnya kebijakan Pemberlakuan PPKM Level 3 dan 4 di berbagai wilayah di Indonesia, yang berdampak pada kembali menurunnya aktivitas ekonomi dan terbatasnya penghasilan masyarakat," sebut laporan BI.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)