Fenomena Rumah Elite Pondok Indah Cs Diobral Makin Marak!

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
06 October 2021 13:50
Ilustrasi rumah di kawasan Pondok Indah, Jakarta. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi rumah di kawasan Pondok Indah, Jakarta. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam masa pandemi banyak orang kaya menjual aset seperti rumah mewah di kawasan elite seperti kawasan Pondok Indah Sampai Menteng dan lainnya. Diprediksi kondisi ini akan terus berlanjut sampai beberapa tahun ke depan.

Head of Residential Services Colliers Indonesia, Lenny van Es - Sinaga, mengatakan fenomena rumah mewah dijual ini sudah terjadi dari tahun lalu, diperkirakan akan terus berlanjut efek dari pandemi.

"Sempat off kemudian belakangan on lagi, memang daerah yang terlihat itu eksklusif seperti Pondok Indah, Permata Hijau yang harga tanah dan harga jualnya mahal, dan itu drop lumayan jauh. Banyak memang yang menjual rumah dan apartemen di masa pandemi bisa dobel hingga triple," kata Lenny dalam diskusi virtual bersama Jurnalis, Rabu (6/10/2021).

Hal ini terjadi lantaran kondisi pandemi yang memberi dampak keuangan pemilik rumah. Lenny mengatakan yang saat ini menjadi sorotan karena lokasi penjualan rumah mewah itu di kawasan elite.

Dari pemberitaan CNBC Indonesia sebelumnya banyak orang kaya melakukan penjualan aset tersebut karena bisnis pemilik rumah terimbas pandemi. Selain itu juga untuk mengurangi biaya yang harus dikeluarkan setiap bulan atau tahun seperti maintenance dan pajak.

Lenny mengatakan fenomena penjualan rumah ini diprediksi akan terjadi sampai beberapa tahun ke depan, selama pandemi masih terjadi. Paling tidak sampai dua tahun ke depan.

"Saya melihat kondisi ini akan terus berlangsung, selama pandemi berlanjut dan dari beberapa sumber baru balik normal itu setelah 2 tahun ke depan mungkin sampai 2023 baru kelihatan," katanya.

Banyaknya orang kaya menjual aset juga diperkuat dari banyaknya pemilik rumah di kawasan elite menitip jual kepada Colliers. Menurut Lenny tidak sedikit permintaan dari penjual untuk terjual cepat, sehingga sulit untuk memprediksi harga penurunan rumah mewah di pasar secondary.

"Mengenai harga itu tergantung pemilik rumah mau seberapa cepat mau rumah terjual ada yang turun 155 - 20%, itu tergantung pemilik. Dan kondisi ini akan terus berlanjut ke depan," katanya.

Hanya saja, menurut Lenny ketika pandemi berakhir dan pemulihan ekonomi sudah terjadi, ada satu masalah baru yang akan muncul. Harga rumah di pasar secondary akan sulit kembali pulih, karena sudah turun terlalu jauh.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Fenomena Orang Kaya Pondok Indah Cs: Susah Obral Rumah!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular