Blak-blakan Mendag Lutfi Soal Kelangkaan Kontainer RI

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
01 October 2021 09:45
Suasa Pelabuhan Tanjung Priok
foto : CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Perindustrian, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), serta Main Line Operator (MLO) telah berhasil mendapatkan ruang kapal kontainer, pada masa kelangkaan kontainer. Komitmen didapatkan mencapai hampir 5.000 kontainer per bulan.

Adapun beberapa sektor yang difasilitasi Kementerian Perdagangan, seperti industri furnitur di mana MLO telah menyanggupi kebutuhan kontainer sebanyak 800-1000 per bulan ke New York, Los Angeles, Savanah, Baltimore, dan Florida.

Sementara di industri makanan dan minuman, MLO siap membantu memenuhi kebutuhan kontainer sebanyak 3.500-3.800 per bulan ke berbagai tujuan ekspor, antara lain Asia Tenggara (ASEAN), China, Korea Selatan, Hong Kong, Jepang, India, Pakistan, Rusia, Eropa, Afrika, Amerika Utara, dan Timur Tengah.

"Misalnya untuk kontainer furniture kita mendapat komitmen baru ada suplai antara 800-1.000 kontainer per bulan, sementara untuk industri makanan dan minuman ada 3.500-3.800 kontainer per bulan untuk memenuhi kelangkaan kontainer selama ini," kata Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi

Lutfi mengatakan masalah ini serius, karena saat ini Indonesia sedang kebanjiran order ekspor dari negara sahabat sebagai imbas dari perang dagang Amerika Serikat dan China.

Menurutnya, kebanjiran order seharusnya dapat dimanfaatkan oleh industri elektronika, alas kaki, garmen, dan furnitur. Hanya saja, yang menjadi halangan adalah harga freight atau pengangkutan kargo naik lima kali lipat.

"Freight Indonesia going antara Indonesia ke Eropa atau Amerika itu naik lima kali lipat," katanya.

Kelangkaan kontainer terjadi di seluruh dunia. Sementara itu, lanjutnya, Indonesia membutuhkan 1.000 kontainer per minggunya, sehingga terobosan ini akan memberikan pengaruh kepada pelaku usaha.

"Asal kontainer ini dari mancanegara, kita kerjakan itu mempertemukan orang yang membawa kontainer dan sanggup membawa barangnya pergi. Seperti importir kedelai membawa 2.000 kontainer per bulan, kita bagi ke industri furnitur setidaknya 1.000 kontainer. Paling tidak ini memperpendek permasalahan kelangkaan kontainer, dan dari pengalaman pasti ketemu jalan ke depannya," jelasnya.

Kalangan eksportir lantas mengapresiasi upaya otoritas perdagangan dan Kadin Indonesia yang telah mengupayakan komitmen dengan berbagai pihak untuk pengadaan kontainer. Hal tersebut dianggap membantu menunjang kinerja ekspor domestik.

"Karena penyediaan kontainer sangat diperlukan untuk ekspor dan melanjutkan pertumbuhan besar yang sedang terjadi saat ini," kata Kepala Sekolah Ekspor Handito Joewono dalam keterangan tertulis.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor Agustus 2021 berhasil mencetak rekor baru dalam sejarah perdagangan Indonesia. Pasalnya, Indonesia berhasil memecahkan nilai ekspor tertinggi sejak Agustus 2011.

Performa ekspor nasional di Agustus 2021 berhasil meningkat 20,95% (mom), menjadi sebesar US$21,42 miliar. Peningkatan tersebut didorong penguatan ekspor migas dan nonmigas, masing-masing sebesar 7,48% dan 21,75% (mom).

Secara kumulatif, ekspor Januari-Agustus 2021 mencapai US$142,01 miliar atau naik 37,77% (yoy). Peningkatan tersebut dipengaruhi meningkatnya ekspor nonmigas menjadi US$ 134,13 miliar atau naik 37,03%; serta naiknya ekspor migas menjadi US$7,87 miliar atau tumbuh 51,78%. 

"Jadi kami di sekolah ekspor yang berkonsentrasi mendorong eksportir baru dan kecil, menyambut positif komitmen antara Kemendag dan Kadin Indonesia ini," katanya


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Live Now! Mendag Ungkap Strategi RI Jadi Saudagar Asia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular