Pebisnis di Kampung Halaman Jokowi Bertumbangan, Gegara Ini!

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
27 September 2021 16:30
industri Mebel
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

Jakarta, CNBC Indonesia - Kelangkaan kontainer dikeluhkan pengusaha furniture di Jepara hingga Solo, Jawa Tengah. Imbasnya banyak produk dari salah satu sentra furniture terbesar Indonesia ini menganggur di gudang tidak terjual.

Menurut Ketua Presidium Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Abdul Sobur mengatakan, penumpukan produk ini sudah dari 6 bulan lalu, namun belum ada pemecahan masalahnya. Bahkan penumpukan juga terjadi di pelabuhan besar di Indonesia.

"Penumpukan ini sudah lama, terjadi dimana-mana, hingga pelabuhan besar seperti di Tanjung Priok, Tanjung Perak, hingga Tanjung Mas. Permasalahannya kelangkaan kontainer, hingga kita sulit untuk melakukan ekspor karena ongkos mahal," katanya kepada CNBC Indonesia, Senin (27/9/2021).

Kondisi ini tidak hanya terjadi di Jepara, menurut Abdul pengusaha furniture di wilayah lain juga akan mengalami kesulitan dari kondisi sekarang.

"Di Solo kampung halaman Pak Jokowi, Semarang, hingga Jawa Timur juga akan mengalami kesulitan mendapatkan kontainer, makin banyak yang teriak," katanya.

Kondisi saat ini membuat pengusaha furnitur tidak bisa berjualan karena sebagian besar pengusaha furniture menjual produknya ke luar negeri. Namun dia belum memiliki data berapa banyak pengusaha furnitur yang tutup akibat kondisi ini.

Hingga saat ini pengusaha furniture, pemerintah, dan pengusaha perkapalan masih mencari penyelesaian masalah ini. Menurut Abdul sudah dilakukan pertemuan antara pengusaha dan Kementerian Perdagangan, Kadin, dan Asosiasi Forwarder Logistik Indonesia, untuk mendapatkan kontainer untuk pengusaha Indonesia. Namun belum ada tindak lanjutnya.

Dari kondisi ini juga, membuat ongkos logistik ekspor makin mahal. Karena menurut Sobur pengusaha industri perkapalan luar negeri mematok harga masing-masing tergantung jadwal keberangkatannya. Sementara jadwal keberangkatan makin minim imbas dari pandemi.

"Space kontainer itu mahal jadinya. Itu yang jadi keluhan karena naik bisa sampai 1.000%, di beberapa kasus, Agustus - September naik cukup signifikan," katanya.

"Kondisi ini sulit karena kita bergantung pada shipping line asing, kita tertekan dan harus membayar harga ongkos yang ditentukan," tambahnya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gara-Gara Ini Pengusaha Furnitur Banyak yang 'Nangis Darah'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular