
Bahlil: Tak Ada Lagi Tukang Palak di Investasi RI!

Jakarta, CNBC Indonesia - RI terus aktif menggaet investor di sektor industri hilir pertambangan, khususnya untuk mengembangkan industri baterai kendaraan listrik (EV) hingga mobil listrik. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, Indonesia terus melakukan perbaikan untuk menggaet investor.
Dalam konferensi pers, Jumat (17/09/2021), dia mengatakan salah satu alasan investor baterai EV hingga mobil listrik melirik RI adalah karena Indonesia merupakan pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara, di mana 43%-nya ada di Indonesia.
"Kedua, kita ada bahan baku, tidak ada di negara lain, kita ada cadangan nikel 22% di Indonesia, ada tiga, nikel, kobalt, mangan semua ada di Indonesia jadi lebih efisien," ungkapnya.
Selanjutnya, RI juga memberikan ruang-ruang yang baik bagi investor, seperti masalah perizinan yang akan dibantu, sehingga memudahkan investor.
"Ini kita bantu, tidak ada lagi tukang palak, urusan barang ini gak ada lagi main-main di tikungan, ini melibatkan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)," jelasnya.
Dia menegaskan bahwa Indonesia harus berubah jika ingin maju. Cara pandang dan gaya-gaya lama harus ditinggalkan.
"Kita jujur saja deh masih muda-muda kok, ini jadi gak bisa lagi dengan ada maksud tertentu gak, silahkan mau ikut bisnis fair pokoknya," tegasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, selain izin yang dipermudah, pemerintah juga memberikan insentif yang cukup baik.
"Kalau gak berikan pelayanan prima, produksi baterai sel gak di Indonesia, kita hanya jadi negara bahan baku," tuturnya.
Melalui berbagai upaya di atas, maka menurutnya investor mau masuk ke Indonesia.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Apa Beda BKPM dan Kementerian Investasi? Ini Jawaban Bahlil
